REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Makassar, mengakibatkan banjir besar di enam kabupaten di Sulawesi Selatan, Selasa (22/1). Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menurunkan relawannya sejak hari pertama musibah terjadi.
Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surya Darma menuturkan meski penuh keterbatasan, berkhidmat kepada masyarakat merupakan DNA kader PKS. Ia mengakui secara jumlah bantuan jauh dari kata memadai, apalagi mencukupi. Tapi ini bagian upaya partai berkhidmat untuk rakyat.
"Tetaplah bersabar menyapa korban. Semua juga orang tahu bahwa kita datang dengan keterbatasan. Berkhidmadlah terus, sebab DNA kader PKS adalah petarung kemanusiaan sejati. Itu takdir kita," tutur Surya, Kamis (24/1).
Ketua DPD PKS Kota Makassar Munawar Ahmad menyebutkan, banjir tahun ini terbilang parah dibandingkan musibah di tahun-tahun sebelumnya. Dalam musibah ini, DPD PKS Kota Makassar mendirikan tujuh Posko Bencana di tiga lokasi, yakni di kecamatan Biringkanayya, Manggala dan Tamalanrea.
Di kecamatan Biringkanayya, Posko PKS terletak di Jalan Poros Mangga Tiga. Sedangkan Posko Manggala didirikan di empat lokasi berbeda, yakni di Perumnas Antang Blok 10, Perumnas Antang Blok 7, Masjid Al-Muttaqin serta Masjid Jami' Islahuddin.
Terakhir, Posko Tamalanrea didirikan di dua tempat, yakni di Jalan Poros BTP Blok A serta Jalan Poros Paccerakkang Katimbang, Kodam Tiga.Titik-titik banjir yang parah di daerah Makassar, Kompleks Bung Permai, BTP, Perumnas Antang, Kompleks Kodam Tiga, dan beberapa titik di sekitar Parangtambung.
Untuk membantu warga yang terdampak banjir, PKS telah mendirikan posko di Warkop 212 Mangga Tiga, Perumnas Antang Blok 10 dan Blok 7, Masjid Al Muttaqin Ujung Bori Raya, Masjid Jami Islahuddin Abdesir, Warung Berkah BTP."Beberapa posko lagi terus didirikan kader PKS yang berada di sekitar wilayah terdampak," jelas Munawar.
Diketahui, hingga Rabu (23/1), musibah banjir yang melanda Kota Makassar dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan ini mengakibatkan ribuan warga terendam, ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman dan 10.021 hektare sawah terendam. Dikabarkan sebuah jembatan putus, sejumlah warga terseret arus dan mengakibatkan korban jiwa.