Kamis 24 Jan 2019 19:14 WIB

Anies Instruksikan Sekolah untuk Antisipatif Terhadap DBD

Sekolah-sekolah harus memastikan di lingkungan sekolahnya tidak ada air tergenang.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (22/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menginstruksikan kepada sekolah-sekolah di DKI Jakarta untuk lebih antisipatif atas potensi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu ditujukan untuk proteksi terhadap anak-anak agar tak terjangkit penyakit DBD.

“Saya sampaikan dalam paparan bahwa sekolah-sekolah sudah diinstruksikan untuk antisipatif atas potensi merebaknya kasus demam berdarah, dengan memeriksa seluruh lingkungan sekolah,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/1).

Dia mengatakan, sekolah-sekolah harus memastikan di lingkungan sekolahnya tidak ada air tergenang atau genangan yang berpotensi sebagai tempat tumbuh biaknya nyamuk aedes aegypti. Nyamuk inilah yang membawa virus DBD.

Hal ini menjadi sangat penting, sebab, berdasarkan kasus yang ditemukan sejauh ini, seringnya kasus itu menjangkiti anak-anak berusia antara 13 dan 15 tahun. Awal mulai terjangkitnya virus itu bisa diperkirakan biasanya sekitar pukul 10.00 pagi hingga pukul 12.00 WIB.

“Umumnya mereka (pada pagi hari) berada di sekolah. Karena itu, sekolah-sekolah penting untuk melakukan tindakan antisipasi,” jelas Anies.

Selain itu, pihaknya saat ini tengah menyiapkan sebuah Instruksi Gubernur (Ingub) khusus penanganan DBD. Dia menyebut Ingub saat ini tengah dalam proses dan diharapkan akan segera selesai. “Nanti kalau sudah selesai Ingub-nya sekaligus kita jelaskan semua langkah langkahnya,” kata Anies.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto menjelaskan, pihaknya akan memastikan sekolah-sekolah di DKI Jakarta melakukan kegiatan antisipasi penyakit DBD di lingkungan sekolah. “Kami lakukan pemberantasan sarang nyamuk secara berkala. Pokoknya tidak ada genangan-genangan,” jelas Bowo kepada wartawan, Kamis .

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan puskesmas yang ada di lingkungan sekolah. Jika sekolah membutuhkan abate, maka sekolah dipersilakan untuk berkoordinasi dengan puskesmas.  “Iya, ini para kasudin saya instruksikan seperti itu (berkala),” kata Bowo.

Pada Januari ini, sekolah baru selesai melaksanakan libur. Sehingga, dia khawatir, pihak sekolah lupa membersihkan genangan-genangan air. Oleh sebab itu, dia pun meminta kepada pihak sekolah untuk tak membiarkan hal itu dan harus segera dilakukan pengurasan.

Dia juga meminta kepada pihak sekolah untuk rutin setiap Jumat bekerja bakti bersama melibatkan anak-anak sekolah dalam rangka memberantas nyamuk. “Mereka juga agar berkomunikasi antara pihak sekolah dengan para orang tua, karena itu juga bisa terjadi di mana pun,” jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement