Kamis 24 Jan 2019 10:32 WIB

Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jadi Wakil RI ke Jepang

JENESYS setiap tahun mengundang 6.000 pemuda dari seluruh dunia ke Jepang.

Hafiz (ketiga dari kanan), mahasiswa STMIK Nusa Mandiri mewakili Indonesia dalam program JENESYS di Jepang.
Foto: Dok UBSI
Hafiz (ketiga dari kanan), mahasiswa STMIK Nusa Mandiri mewakili Indonesia dalam program JENESYS di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Jakarta mewakili Indonesia melalui program Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS) 2018 Batch ke-18, di kota Tokyo dan Kochi, Jepang.

JENESYS  setiap tahun mengundang 6.000 pemuda atau pelajar dari seluruh dunia ke Jepang. Program ini diselenggarakan di bawah koordinasi Japan Foundation, AFS dan JICE (Japan International Cooperation Center).

Hafiz Syahreva, mahasiswa semester 7 Program Studi Sistem Informasi ini bersama mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya ini, menghadiri kegiatan  JENESYS 2018 yang dilaksanakan pada 15-22 Januari 2019.

“Program ini terselenggara dalam rangka membangun solidaritas di Asia serta demi menciptakan hubungan kerja sama yang erat antarpara remaja sebagai generasi penerus yang memiliki peran penting di negara-negara Asia di masa datang,”  papar Hafiz dalam rilis STMIK Nusa Mandiri Jakarta  yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/1).

Hafiz menambahkan, program ini diikuti oleh beberapa  mahasiswa perwakilan dari salah satu teater musikal berbahasa Jepang di Jakarta, teater ENJUKU.

“Di teater ENJUKU, pemilihan peserta dilakukan sejak awal kegiatan, yakni sejak audisi penyeleksian anggota. Proses latihan setiap minggu, hingga pementasan utama yang dilaksanakan setahun sekali. Kerja sama dari setiap anggota sangat diperhitungkan, begitu pula dengan absen kehadiran, dan keaktifan setiap anggota dalam keikutsertaan pada acara-acara ENJUKU”, kata Hafiz.

Sewtelah melalui serangkaian penilaian dan pemilihan yang ketat, terpilihlah delapan  orang anggota Teater ENJUKU dari berbagai perguruan tinggi yang berbeda. “Alhamdulillah, saya satu dari delapan mahasiswa yang terpilih tersebut. Saya senang sekali dan sangat bersemangat karena telah terpilih,”  ungkap Hafiz.

Ia menjelaskan, pada program kali ini, kedelapan mahasiswa terpilih tersebut  berkesempatan  mempelajari cara menanggulangi bencana di “SONAERIA TOKYO”, mengenal sejarah dan kebudayaan tradisional Jepang lebih dalam di kota Kochi, serta bertukar informasi dengan para mahasiswa Ike Campus University of Kochi.

“Ini kesempatan yang sangat berharga bagi saya. Pengalaman-pengalaman yang  akan  saya peroleh nantinya, menjadi momentum penting dalam hidup saya. Semoga saya dapat menjalankan tugas ini dengan baik,” tutup Hafiz.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement