REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengaku siap memenuhi tantangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-sandiaga Uno. BPN mengusulkan konsep debat kedua adalah free fight atau tarung bebas.
"Kami oke, kami siap semuanya, jadi malah seneng kalau begitu biar publik tahu kan," kata Wakil Ketua TKN KIK Abdul Kadir Karding di Jakarta, Kamis (24/1).
Menurut Karding, Konsep tarung bebas itu akan lebih mengedukasi masyarakat akan calon pemimpin mereka. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, masyarakat akan lebih dapat melihat mana pemimpin yang lebih bisa memanajemen program dan cara melaksanakannya.
Karding mengatakan, konsep tarung bebas sedikit banyak akan 'menelanjangi' kedua calon pemimpin, terlebih yang masih minim pengalaman dalam pemerintahan. Dia menegaskan, sebabnya perlu dicari moderator debat yang detil dan fokus.
"Moderator mesti orang-orang yang agak atraktif dan menarik. Saya bayangnnya Najwa, itu asyik dia masuk detail, biar enak," kata Karding.
Karding optimistis, akan kemenangan yang didapatkan dalam debat nanti. Koordinator debat TKN KIK itu mengaku tidak memiliki hal-hal tertentu yang akan menjadi senjata oposisi. Dia mengatakan, pemerintahan Jokowi selama ini berjalan dengan baik.
Karding melanjutkan, Jokowi memiliki rekam jejak pemerintahan yang bagus. Jokowi, ungkap karding, juga memiliki hasil kerja yang baik. Oposisi, diaktakan Karding, kemungkinan hanya akan menyerang dengan data-data yang tidak akuran dan hoaks seperti utang.
"Jadi nggak ada celah artinya hampir nggak ada celah," katanya.
Seperti diketahui, debat kedua pilpres akan digelar Ahad (17/2) nanti di Hotel Sultan, Jakarta. Peserta debat adalah calon presiden (capres) yang akan membahas tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Adapun, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan, pihaknya tengah menghimpun berbagai masukan dari para ahli untuk menghadapi debat putaran kedua tersebut.
"Ini suatu tema yang strategis dan setau saya nanti yang akan debat kan antarcapres, tentu saja persiapan paling penting kita kembali dalami isu-isu, kita cocokan dengan visi misi dan program. Kita terus himpun masukan dari para ahli," kata Sudirman dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (23/1).
Sudirman menuturkan, ada sejumlah isu yang akan disorot Prabowo dalam debat capres. Di antaranya terkait efisiensi dan bagaimana dampak proyek infrastruktur era Joko Widodo (Jokowi) terhadap kesejahteraan rakyat.
"Jadi kami akan bantu masyarakat untuk memahami bahwa perencanaan dan penganggaran keuangan proyek infrastruktur ini ada banyak masalah. Memang kita punya apresiasi terkait apa yang sudah dibangun, tapi terkait pengelolaan perencanaan pendanaan itu menimbulkan banyak persoalan," ungkap Sudirman.
Di sektor energi, lanjut Sudirman, Prabowo akan menyampaikan visi difersifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Sementara di sektor pangan, Prabowo ingin memastikan bahwa harga pangan terjangkau oleh masyarakat.
"Harga terjangkau itu fungsi dari dua. Satu, harganya stabil. Kedua, masyarakatnya punya daya beli, punya penghasilan cukup, punya pekerjaan cukup. Karena itu Pak Sandi dan Pak Prabowo selalu mengatakan harga dan pekerjaan. Itu yang harus dijadikan target," kata Sudirman.