Rabu 23 Jan 2019 19:20 WIB

Debit Air Bendungan Bili-Bili Sulsel Sudah Turun

Debit air belum normal namun sudah turun.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menyaksikan aliran air dari Bendungan Bili-bili di Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Warga menyaksikan aliran air dari Bendungan Bili-bili di Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Syamsibar, mengatakan intensitas hujan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan sudah mulai menurun. Tetapi curah hujan yang rintik masih terjadi di daerah tersebut.

Ia menambahkan elevasi (ketinggian suatu tempat terhadap daerah sekitarnya) debit air bendungan Bili-Bili menurun dari semula 101.86 turun menjadi 100.47. "Belum sampai normal, (tapi) debit airnya sudah turun, doakan saja," ucapnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu ( 23/1).

Baca Juga

Namun, ia menambahkan, ada jembatan yang runtuh di atas bendungan karena longsor dan cuaca ekstrem. "Sudah kami urus karena itu jalur Sungguminasa, Kabupaten Gowa ke Malnino yang ada sebagai tempat wisata alam," ujarnya.

Maka dari itu, lanjutnya, tim gabungan dari Polri, Tagana, PMI, semuanya sudah turun menangani bencana sesuai komando Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Sulsel ada sejumlah 3.000 korban yang sudah mengungsi di semua Kabupaten. Dibantu oleh pemerintah daerah dan tim gabungan, sudah ada pelayanan dapur umum dan obat-obatan yang tersedia. "Bahkan ada yang mengungsi ke rumah sakit dan puskesmas," ujarnya.

Syamsibar berharap malam ini tidak turun hujan agar debit air tidak bertambah lagi. Ia menegaskan semua tim gabungan siap siaga selama 24 jam. "Karena ini tugas kemanusiaan," ucapnya.

Sebelumnya diketahui, dalam musibah bencana alam itu, sebanyak delapan orang warga dilaporkan meninggal dunia saat banjir dan longsor terjadi akibat dari meluapnya air sungai Jeneberang di Bendungan Bili-bili. Ada yang meninggal karena tersengat listrik, ada juga karena tertimbun longsoran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement