REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak lagi membocorkan pertanyaan debat calon presiden kedua kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dengan demikian, ia menilai harus ada kesiapan dari kedua calon presiden untuk menghadapi debat dengan tema energi, pangan dan lingkungan hidup.
"Berarti harus belajar lebih banyak konteks daripada debat itu, energi, pangan, lingkungan hidup," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (22/1).
Menurutnya, dalam debat kedua yang hanya menyertakan capres tersebut akan menunjukan kapasitas dalam penguasaan tema tersebut. JK menilai, sudah seharusnya capres memiliki pengetahuan luas terkait keIndonesiaan, termasuk juga isu-isu ekonomi.
"Ya harus, presiden itu memang pengetahuannya harus luas, kalau pengetahuan terbatas, bagaimana (memimpin) negeri, ini negeri besar," ujar JK.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya menjamin keamanan soal yang akan digunakan dalam debat kedua pilpres pada 17 Februari mendatang. Menurut Wahyu, kisi-kisi soal tersebut tidak akan bocor kepada paslon capres-cawapres.
Wahyu mengatakan, isu yang mulai berkembang setelah KPU memutuskan tidak memberikan kisi-kisi debat adalah soal kebocoran soal. "Tampaknya saat ini isunya telah bergeser. Kami perlu sampaikan komitmen kami bahwa tentu kami akan menjaga supaya tidak bocor. Kami jamin kisi-kisi tidak bocor," ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).