Selasa 22 Jan 2019 17:19 WIB

Puncak Musim Hujan Timbulkan Potensi Jalan Rusak di Yogya

Pemkot Yogya menganggarkan dana per tahun Rp 1,4 miliar untuk perbaikan jalan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Jalan Rusak
Foto: Adhi W/Republika
Jalan Rusak

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Memasuki puncak musim hujan, potensi kerusakan jalan pun tinggi di Kota Yogyakarta. Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan berbabai perawatan jalan untuk mengantisipasi hal ini.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti mengatakan, potensi kerusakan jalan salah satunya memang dipengaruhi oleh cuaca. Dalam hal ini curah hujan yang cukup tinggi dapat menjadi faktor terjadinya kerusakan jalan. 

Selain itu, usia jalan yang sudah tua juga menjadi faktor terjadinya kerusakan jalan. Namun, tidak dengan beban muatan jalan. Sebab, tidak semua kendaraan besar dapat masuk ke wilayah Kota Yogyakarta. 

"Di samping umur jalan yang sudah tua, kalau kendaraan besar di Yogya itu sudah tidak masuk Yogya, tapi lewat ringroad. Jadi bukan karena beban, tapi karena umur," kata Umi saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu. 

Umi mengatakan, pihaknya pun memiliki tim yang melakukan survei untuk memeriksa jalan yang rusak. Tim ini secara rutin melakukan pemeriksaan, terlebih dalam puncak musim hujan, di mana survei akan lebih diintensifkan. 

"Kami punya tim survei tiap hari yang tugasnya hanya mengecek kondisi jalan. Tim ini bekerja di musim hujan dan setiap hari mereka berkeliling," kata Umi. 

Dengan adanya tim ini, kerusakan jalan dapat diminimalkan. Sebab, jika ditemukan adanya kerusakan, maka akan langsung ditangani.

"Setelah dilihat dari hasil survei, nanti juga ada teman-teman yang mengerjakan secara swakelola untuk menambal jalan-jalan yang rusak," ujarnya.

Selain itu, jika tidak dapat dijangkau oleh tim survei, maka masyarakat dapat melaporkan sendiri jalan yang rusak. Pelaporan dapat dilakukan melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS). 

Umi menjelaskan, perawatan jalan umum ini terus dilakukan. Pemkot sendiri menganggarkan dana sebesar Rp 1,4 miliar per tahunnya untuk perbaikan jalan dengan kerusakan kecil.  Namun, perawatan tetap dilakukan dalam rentang lima tahun sekali. Berbeda untuk jalan dengan kondisinya yang masih baik maka tidak harus sekali lima tahun. 

"Kalau kondisinya masih bagus, lalu lintasnya tidak padat, kemudian drainasenya bagus, itu juga bisa lebih dari lima tahun," kata Umi. 

Sementara itu, Kepala kelompok data dan informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono mengatakan, saat ini memang memasuki puncak musim hujan. Dari Januari di kisaran dasarian dua hingga Februari dasarian satu merupakan puncak musim di DIY. 

"Diprediksi hujan di periode puncak musim hujan, wilayah DIY akan mengalami peningkatan curah hujan, dengan curah hujan  mencapai 100 sampai 200 mm per dasarian," kata Djoko. 

Untuk itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait untuk dapat mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi yang berpotensi muncul di puncak musim hujan. Bencana tersebut termasuk banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement