Selasa 22 Jan 2019 16:31 WIB

Kiai Ma'ruf Serukan Umat Muslim Kirim Anak ke Pesantren

Ma'ruf mengatakan keberadaan ulama tidak boleh terputus

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin  melakukan silaturahmi ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Selasa  (22/1)
Foto: Dok TKN
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin melakukan silaturahmi ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Selasa (22/1)

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyerukan kepada seluruh umat Muslim untuk mengirimkan anaknya ke pesantren. Anak-anak tersebut akan menjadi calon penerus ulama yang cerdas.

"Kalau kita punya anak tiga, yang satu dikirim ke pesantren. Apalagi anak lima, jangan lupa satu ke pesantren. Dan saya serukan yang dikirim ke pesantren itu anak yang pintar supaya menjadi ulama, ulama yang pintar," kata Ma'ruf kepada wartawan di Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (22/1). 

Baca Juga

Seruan mengirimkan anak ke pesantren kerap diutarakan Ma'ruf dalam beberapa kunjungan silaturahim di pesantren. Ma'ruf mengatakan keberadaan ulama tidak boleh terputus, sebab tanpa ulama bangsa dalam keadaan berbahaya. Ulama bertugas membawa umat, mendidik umat dan juga mengawal bangsa dan negara. 

Terkait kunjungannya ke Pondok Pesantren Gontor, Ma'ruf mengatakan dirinya diterima dengan sangat baik. Menurut Ma'ruf, Pesantren Gontor sangat terkenal dan telah melahirkan alumni-alumni yang banyak menjadi tokoh di berbagai tempat, di seluruh Indonesia. 

"Bahkan juga alumninya banyak membangun pesantren- pesantren di berbagai daerah dan punya peran besar dalam rangka mengawal umat di Indonesia ini. Karena itu saya alhamdulillah bisa bersilaturahim dan banyak membicarakan keumatan, kebangsaan dan kenegaraan dengan pimpinan Pesantren Gontor," kata Ma'ruf. 

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal mengatakan rasa terima kasihnya atas kunjungan Ma'ruf ke Gontor. 

Abdullah Sahal juga menitipkan pesan kepada umat Muslim untuk senantiasa mengajarkan anaknya mengaji. 

"Anak harus bisa mengaji. Kalau punya menantu juga harus bisa mengaji karena mereka yang akan mendoakan kita yang tua-tua juga," ujar dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement