Selasa 22 Jan 2019 10:09 WIB

TKN: Elektabilitas Paslon 01 tidak akan Terkejar

Survei terbaru Median menyatakan selisih elektabilitas paslon menipis.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalsisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Ace Hasan Syadzily mengatakan, berat bagi pasangan calon (paslon) nomor urut 02 untuk menyusul elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ace mengomentari hasil survei Median yang menyebut selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo menipis.

"Dalam tiga bulan naik sekitar 3,2 persen, maka dalam tiga bulan kedepan pun dengan pola seperti itu, paslon 01 tidak akan terkejar," kata Ace dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/1).

Survei terbaru Median mendapatkan selisih elektabilitas pasangan calon nomor 01 menyusut ke sekitar sembilan persen. Meski selisih mulai menipis, Ace optimis elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap tidak akan terkejar. Dia mengatakan, hal ini mengingat semakin panasnya mesin partai 01 dan berbagai bulnder yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-sandiaga Uno.

Lebih jauh, Ace mengkritisi hasil survei tersebut. Dia meminta masyarakat untuk kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Politisi Golkar itu meminta semua pihak membandingkan hasil survei yang dilakukan satu lembaga dengan lembaga lainnya.

"Mayoritas lembaga survei menyebutkan selisih suara paslon 01 dengan paslon 02 dua digit, sekitar 20 persen. Yang terakhir hasil survei Charta Politika juga menunjukan jaraknya 20 persen," kata Ace.

Hasil survei Median menempatkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul dengan angka 47,9 persen meski angka elektabilitas Prabowo-Sandi naik. Tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi berada di angka 38,7 persen.

Pada hasil survei Median per November 2018, diketahui tingkat elektabiliatas Jokowi-Ma'ruf mencapai 47,7 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen. Selisih elektabilitas keduanya kala itu masih dua digit.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar itu mengatakan, hasil survei Median berbeda dengan hasil survei Populi Center, LSI, Litbang Kompas, Indikator Politik. Dia mengatakan, empat lembaga itu masih mendapati elektabilitas Jokowi diatas 50 persen.

"Jika menemukan lembaga survei yang beda sendiri, patut dicurigai motifnya dan juga keandalan metodologinya," kata Ace.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement