Selasa 22 Jan 2019 07:20 WIB

Hashim: Dana Kampanye Jokowi di Pilgub DKI dari Saya

Jokowi pada debat pertama menyatakan tidak mengeluarkan uang saat Pilgub DKI 2012.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Hashim Djodjohadikusumo
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Hashim Djodjohadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adik kandung calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menanggapi pernyataan capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada debat pertama capres cawapres pada 17 Januari lalu terkait dirinya yang tidak mengeluarkan uang pada saat Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Hashim pun membenarkan pernyataan Jokowi tersebut, namun Hashim mengungkapkan bahwa dana kampanye Jokowi di Pilgub DKI Jakarta itu berasal dari dirinya.

"Pak Jokowi tidak keluarkan uang karena uangnya dari saya. Uangnya dari saya, itu kenyataan itu," kata Hashim di Media Center BPN Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Senin (21/1) malam.

Hashim enggan membeberkan berapa jumlah pastinya nominal yang telah ia keluarkan untuk membantu kemenangan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2012. Namun, ia mengungkapkan bahwa besarannya tidak sampai ratusan miliar.

"Besar, tapi ratusan miliar nggak benar. Dana yang saya bantu besar sekali," ujarnya.

Selain dalam bentuk uang, Hashim mengatakan dirinya juga ikut membiayai sejumlah alat peraga kampanye, seperti kaos dan baliho. "Baju kotak-kotak kami yang biayai," ungkap Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandiaga itu.

Hashim juga membeberkan bahwa beberapa kali Jokowi sempat mendatangi kantornya untuk meminta bantuan. Hashim pun mengaku masih memiliki bukti-bukti pembiayaan kampanye tersebut.

Hashim mengaku tidak meminta apa-apa  kepada Jokowi. Politikus Partai Gerindra tersebut hanya meminta Jokowi selesaikan satu periode di Jakarta. 

"Kemudian ketika dia sudah jadi gubernur, saya minta jadi Ketua Dewan Pengawas Ragunan di situ karena saya sangat cinta dengan satwa liar dan binatang. Tapi kalau bisnis dan proyek saya nggak pernah minta dan beliau tidak pernah janji," ucapnya.

Hashim mengatakan, dirinya mengaku ikhlas dalam membantu Jokowi ketika itu. Namun saat ini dirinya mengaku menyesal telah melakukan hal tersebut.

"Sangat dong, sangat menyesal," tuturnya.

Sebelumnya, dalam debat perdana Jokowi menyampaikan bahwa biaya pencalonan kepala daerah yang murah itu ada pada dirinya. Dia mengatakan, waktu ia mencalonkan diri sebagai wali kota Surakarta itu menggunakan anggaran kecil. Sedangkan pencalonan di Pilgub DKI 2012, dia tidak mengeluarkan uang.

"Misal saya sendiri. Misal pada saat pencalonan menjadi wali kota saya gunakan anggaran yang kecil, juga saat menjadi gubernur di DKI Jakarta saya tidak keluarkan (dana) sama sekali. Pak Prabowo juga tahu, ketua-ketua partai itu juga tahu tapi memang ini sekali lagi memerlukan proses yang panjang. Artinya ada pergerakan politik dari relawan dan publik tanpa mengedepankan finansial," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement