Senin 21 Jan 2019 19:13 WIB

Legislator: Sikap Edy Rahmayadi Perlu Dicontoh

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari mundurnya Edy dari Ketua PSSI.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kedua kiri)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menilai sikap mundurnya Edy Rahmayadi dari jawabtan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) perlu dicontoh. Menurutnya, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari mundurnya Edy.

"Pak Edy sendiri menyampaikan bahwa saya gagal memimpin sehingga dia mundur. Itu patut dicontoh juga bagi organisasi-organisasi yang banyak diharapkan masyarakat," kata politikus PKS tersebut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/1).

Selain itu, mundurnya Edy menunjukan bahwa PSSI tidak bisa dipimpin oleh orang per orang. Perlu ada kerja sama tim dari seluruh pihak di PSSI dalam menciptakan sepakbola yang jauh dari praktek-praktek yang menyimpang.

"Jadi tidak kemudian hanya ketua, tapi ini harus korgis, grup, kerjasama, jadi harus solid PSSI ke depan. Kalau mau memimpin ya harus menjadi pemimpin untuk semuanya," ujar Abdul.

Kemudian ia menganggap pascamundur Edy dari kepengurusan PSSI, Edy diharapkan bisa lebih fokus pada tanggung jawabnya sebagai gubernur Sumatera Utara. Sehingga menurutnya seorang yang memimpin PSSI ke depan tidak bisa dipimpin oleh orang yang merangkap jabatan.

"PSSI harus (dipimpin) orang yang fokus juga. Jadi kalau perlu orang profesional, orang-orang yang tahu seluk beluk olahraga terutama sepakbola, kemudian yang mampu menyatukan antara mereka," katanya.

Sementara itu terkait penunjukan Joko Driyono sebagai Plt Ketua PSSI, Abdul menilai hal itu telah sesuai prosedural dan struktural. Tidak ada yang salah dari penunjukan tersebut lantaran Joko adalah wakil ketua PSSI, meskipun nama Joko Driyono diketahui cukup kontroversial lantaran Nama Joko sendiri masuk sebagai salah satu tokoh yang akan dipanggil oleh Satgas Antimafia Bola bentukan Polri.

"Tetapi untuk nanti definitif saya kira memperhatikan hal-hal itu tadi, perlu fokus, orang yang mengayomi semua dan menggerakan semua tidak hanya sendiri one man show, orang yang tahu seluk beluk olahraga, khususnya sepak bola supaya tidak mengecewakan," jelasnya.

Diketahui sebelumnya Edy Rahmayadi memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam kongres tahunan yang digelar di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Ahad (19/1). Kursi Ketua Umum PSSI yang ditinggal Edy Rahmayadi kini ditempati oleh pejabat sementara ketua umum, yaitu Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement