Senin 21 Jan 2019 17:23 WIB

Debat tanpa Kisi-Kisi Dinilai Percuma Jika Capres Tetap Jaim

Debat akan menarik jika capres-cawapres tampil lepas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Capres Nomor urut 01 Joko Widodo bersalaman dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).
Foto: Republika/Prayogi
Capres Nomor urut 01 Joko Widodo bersalaman dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai tidak adanya kisi-kisi kepada pasangan calon tak menjamin debat calon presiden berikutnya jauh lebih menarik. Debat tetap akan tak menarik, jika kedua pasangan calon tidak tampil lepas atau all out dalam debat.

"Ya memang akan jauh lebih menarik, cuma tiadanya visi dan misi ini menjadi tidak penting jika Jokowi dan Prabowo ini tetap jaim saja, seperti debat sebelumnya," ujar Adi kepada wartawan, Senin (21/1).

Karenanya itu, hal itu bergantung pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden itu sendiri. Apalagi lanjut Adi, sejumlah instrumen telah mendukung kedua pasangan calon untuk tampil lepas dalam debat capres berikutnya.

"Kisi-kisinya tidak diberikan, itu artinya Jokowi Prabowo bisa tampil dengan gaya bebas, mau nyerang atau bertahan itu suka-suka mereka, instrumen ini nggak ada gunanya kalau kedua kandidat ini setengah hati," ujar Adi.

Menurutnya, debat capres semestinya dimaksimalkan para calon untuk menampilkan kapasitas dan pengetahuan sebagai calon presiden. Itu dilakukan guna meraih simpati masyarakat yang belum menentukan pilihnya di pilpres mendatang.

"Nanti Pak Jokowi atau pun Pak Prabowo harusnya tampil  apa adanya, orisinal  alamiah nanti kan, sesuai dengan basic pengetahuan dan kapasitasnya mereka," kata Adi.

Namun, hal itu kata Adi, tidak terjadi pada debat sebelumnya, di mana pasangan calon masih terkesan hati-hati dalam debat. "Prabowo ingin sedikit kalem dan tampil manis kan, padahal Pak Jokowi sudah dua kali nyerang ya, tapi ya begitu jadinya. Debat jadi hambar, debat tidak ada cek cok. Padahal publik ingin melihat perdebatan seru karena ini adalah panggung debat," kata Adi.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, menjelaskan adanya lima poin perubahan pada debat kedua pilpres nanti. Menurutnya, format debat kedua akan dirancang lebih eksploratif terhadap gagasan capres-cawapres.

"Format mekanisme debat kedua dirancang lebih memungkinkan paslon capres-cawapres lebih tampil lugas, rileks, original dan melakukan eksplorasi gagasan dalam visi-misi mereka," ujar Wahyu ketika dijumpai wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement