REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam Sumber Bentong, Karang Cempaka, Bluto, Kabupaten Sumenep, Senin (21/1). Dia menceritakan ayahnya memberikan nama Salahuddin karena terinspirasi dari tokoh Islam yang bernama Salahuddin Al Ayyubi.
"Salahuddin al Ayyubi yang mampu menaklukkan Yerussalem tanpa tumpah darah. Ia menaklukkan dengan kasih sayang dan ketulusan," kata Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (21/1).
Ia menjelaskan Salahuddin merupakan tokoh yang saat itu mampu menaklukkan Yerussalem tanpa pertumpahan darah. Sandiaga bahwa dirinya sebagai cawapres dilarang berbicara di pesantren.
Namun, lantaran nama tengahnya sempat disinggung oleh pengurus ponpes Nur Islam KH Ramdhan Siroj, ia pun akhirnya menceritakan asal usul nama Sandiaga di namanya tersebut. Sejak kemarin Sandi mengunjungi Madura dan bertemu berbagai lapisan masyarakat dari Kyai, milenials, pengrajin batik dan tokoh-tokoh madura lainnya.
Dirinya juga sempat berziarah ke Astana Tinggi Sumenep, tempat bersemayam para Raja Sumenep, Jalan Raya Asta Tinggi, Kota Sumenep. “Inilah salah satu berkah ziarah. Tidak hanya belajar sejarah dan mendoakan, tapi juga membuat ekonomi masyarakat sekitarnya tumbuh, dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Lihat saja di sekitarnya tumbuh warung makanan atau suvenir. Ini adalah bentuk nyata Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang membawa berkah untuk sekalian alam,” ucap Sandi.