Senin 21 Jan 2019 10:46 WIB

Tiga Kota di DKI Ini Diwaspadai Rawan DBD

Tiga wilayah itu adalah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyebut terdapat tiga wilayah Kota Administrasi yang paling diwaspadai rawan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tiga wilayah itu adalah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

“Sebenarnya semua wilayah terpantau, tapi tiga kota yang paling utama harus diwaspadai adalah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” jelas Widyastuti dikonfirmasi Senin (21/1).

Hal itu, kata dia, dilihat dari pemodelan yang dibuat bersama oleh Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung. Menurutnya, permodelan itu juga menggunakan data penyakit DBD selama tiga tahun terakhir dan juga data prediksi iklim dan cuaca pada tiga bulan mendatang. “Pola antara tiga kota itu, tingkatannya lebih besar,” kata Widyastuti.

Dia menjelaskan, pihaknya memiliki early warning system atau sistem peringatan dini berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebab, faktor utama adanya penyakit DBD dipengaruhi oleh perilaku cuaca.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan 160 Rumah Sakit (RS) di DKI yang merawat pasien DBD. Mereka harus menginput data 1x24jam. “Januari-Maret itu adalah prediksi gambaran 3 bulan ke depan hasil pemodelan antara data yang kita punya tiga tahun terakhir dengan iklim yang dipunya BMKG,” jelas dia.

Berdasarkan data yang dihimpun dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, kasus DBD di DKI Jakarta dari Januari hingga 31 Desember 2018 tercatat sebanyak 2.947 kasus DBD. Sementara, tingkat insidennya adalah 28,15 per 100 ribu penduduk.

Pada 2018, diketahui wilayah yang memiliki IR tertinggi di Jakarta adalah Kepulauan Seribu, dengan data 41,4 per 100 ribu penduduk. Lalu, disusul Kota Jakarta Barat sebesar 37,0 per 100 ribu penduduk.

Sementara pada 2017, dilaporkan terdapat sebanyak 3.362 kasus DBD di DKI Jakarta dengan IR sebesar 32,41 per 100 ribu penduduk. Kemudian, pada 2016 tercatat 20.432 dengan dengan IR 198,80 per 100 ribu penduduk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement