Ahad 20 Jan 2019 19:06 WIB

Musim Paceklik, 50 Persen Nelayan Sukabumi tak Melaut

Ada nelayan Sukabumi yang terpaksa melaut hingga perairan Pacitan, Jawa Timur.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Sejumlah nelayan bersiap untuk melaut di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
[ilustrasi] Sejumlah nelayan bersiap untuk melaut di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 50 persen nelayan di selatan Kabupaten Sukabumi tidak melaut. Hal tersebut dikarenakan musim paceklik yang terjadi pada awal 2019.

"Musim paceklik ini hanya sekitar 50 persen nelayan yang masih melaut,’’ ujar Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Ayom Budi Prabowo kepada wartawan Ahad (20/1).

Sementara, sebagian nelayan lainnya ada yang andon atau melaut hingga ke Pacitan Jawa Timur. Menurut Ayom, langkah tersebut dilakukan untuk dapat tetap mendapatkan hasil tangkapan ikan.

Namun, ungkap Ayom, pasokan ikan untuk pasar Sukabumi masih mencukupi. Sebab, ikan didatangkan melalui darat dari berbagai daerah.

Kepala DKP Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir menambahkan, saat ini kondisi cuaca kurang mendukung untuk melaut seperti gelombang besar dana ngin kencang. Di sisi lain lanjut Kodir, alat tangkap nelayan kebanyakan masih relatif tradisional. Sehingga akibatnya nelayan harus berhati-hati ketika melaut atau mencari ikan di tengah lautan.

Kodir menerangkan, sebagian nelayan lainnya memilih tidak melaut dan menyandarkan perahunya di dermaga. Sementara, ada nelayan lainnya yang tetap melaut namun diminta untuk tetap berhati-hati.

Di sisi lain, kata Kodir, sebagian nelayan Sukabumi masih andon atau mencari ikan di perairan daerah lain. Misalnya di wilayah Jawa Timur seperti Kecamatan Pacitan dan Trenggalek. Selain itu, ada sebagian nelayan lainnya yang mencari ikan di perairan Cilacap, Jawa Tengah.

Para nelayan itu ungkap Kodir, mayoritas adalah nelayan tradisional yang rata-rata menggunakan perahu di bawah 5 gross tonnage (GT). Mereka datang ke daerah lain ada yang melalui jalur laut maupun melalui jalan darat.

Lebih lanjut, Kodir mengungkapkan secara keseluruhan hasil tangkapan ikan pada awal tahun ini mengalami penurunan hingga 20 persen dibandingkan kondisi normal. Pada kondisi normal hasil tangkapan ikan mencapai 9 ribu ton per bulan. Jenis ikan yang menjadi andalan nelayan Sukabumi kata Kodir seperti cakalang, layur, tongkol dan kakap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement