REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kondisi cuaca di Kabupaten Indramayu yang tak menentu, dikhawatirkan membuat penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) jadi meningkat. Warga pun diimbau untuk mewaspadainya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, sepanjang 2019, kasus DBD di Kabupaten Indramayu memang belum terjadi. Dia berharap, tidak terjadi lonjakan kasus sepanjang tahun ini.
"Tahun 2018 pun kasus DBD menurun drastis dibandingkan 2017. Ini menunjukkan kesadaran warga terhadap pencegahan DBD sudah meningkat," ujar Deden, akhir pekan kemarin.
Meski demikian, warga harus semakin meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, curah hujan yang tidak menentu akan menimbulkan banyak genangan.
Deden mengatakan, genangan terutama pada tempat penampungan air yang dibiarkan terbuka akan menjadi lokasi favorit nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur. Karenanya, warga harus waspada dan memperhatikan ada tidaknya tempat penampungan air di lingkungan masing-masing.
Deden pun mengimbau warga untuk melakukan gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup) tempat penampungan air. Ditambah lagi, memberantas jentik-jentik nyamuk.
"3M plus itulah cara yang paling efektif mencegah penyakit DBD. Bukan dengan cara fogging (pengasapan)," kata Deden.
Tak hanya menjaga kebersihan lingkungan, Deden juga meminta warga agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, warga juga harus menjaga kondisi badan dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. "Jangan lupa makan buah dan sayur," kata Deden.