REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perwakilan dari puluhan Perguruan Tinggi (PT) menggikuti workshop bertopik Internationalization yang digelar Kantor Urusan internasional (KUI) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Acara seminar yang dimaksudkan untuk saling berbagi pengalaman mengenai program kerja sama luar negeri ini, digelar di kampus UMP Dukuhwaluh selama dua hari, Jumat dan Sabtu (18-19/1).
''Seminar ini memang dimaksudkan sebagai penguatan program internasionalisasi bagi perguruan tinggi yang tengah merintis atau mengembangkan kegiatan internasional,'' jelas Direktur KUI UMP, Shanty Hawanti PhD.
Dalam workshop tersebut, KUI UMP menghadirkan empat narasumber. Antara lain Brian Fairman dari James Cook University Australia, yang menyampaikan materi mengenai berbagai hal yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia dalam mengembangkan kerja sama dengan partner di luar negeri.
Selain itu, KUI UMP juga menghadirkan pimpinan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Dr Wiryoni Raharjo. Juga dua narasumber lain dari UMP, yakni Wakil Rektor Bidang Kerja sama UMP Dr Jebul Suroso serta Direktur KUI UMP Shanty Hawanti PhD.
Jebul Suroso dalam kesempatan itu mengatakan, sebenarnya ada banyak aktivitas internasional yang bisa dilakukan perguruan tinggi di Tanah Air. Namun untuk bisa mengikuti aktivitas tersebut, dia menilai dibutuhkan adanya lembaga dan orang yang tepat untuk menduduki jabatan pimpinan lembaga tersebut.
''UMP sudah memiliki lembaga kerja sama urusan internasional yang khusus menangani masalah aktivitas internasional. Ini sejalan dengan visi misi UMP untuk mewujudkan cita-cita UMP sebagai perguruan tinggi kelas dunia,'' katanya.