REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perbaikan ruas Jalan Tol Pemalang-Batang di Kilometer-321 dipastikan selesai dilakukan oleh pihak terkait pada Ahad (20/1). Jalan di ruas itu mengalami retak akibat longsornya pondasi penahan.
"Besok selesai semua perbaikannya, itukan di bahu jalan," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Toll Road, Arman D Panjaitan usai konferensi pers sosialisasi pemberlakuan tarif tol ruas baru Trans-Jawa dan mekanisme diskon tarif di gedung Operasional Trans Marga Jateng (TMJ) Bawen, Semarang, Sabtu (19/1).
Ia menjelaskan retak sepanjang kurang lebih 30 meter pada jalan tol Pemalang-Batang dan longsornya pondasi penahan tersebut akibat hujan deras selama dua hari di wilayah setempat. "(Kerusakan) itu terjadi akibat hujan lebat terus-menerus selama dua hari, kaki timbunan itu jenuh air menjadi lemah sehingga talud jalannya turun dan membawa perkerasan turun," ujarnya.
Menurut dia, kerusakan tersebut tidak terjadi di jalan utama, melainkan pada bagian bahu jalan. "Sebetulnya kalau jalan utamanya gak apa-apa, yang terganggu bahu jalan jadi tidak mengganggu pengguna jalan, tapi pasti kita pasang rambu-rambu sehingga orang harus mengurangi kecepatan," katanya.
Guna mengantisipasi kerusakan serupa di sejumlah ruas jalan tol, PT Pemalang Batang Toll Road akan melakukan pengawasan intensif terutama saat hujan deras. "Kami lagi awasi semuanya karena setelah hujan ini ternyata banyak pengerusan-pengerusan, badan jalan juga," ujarnya.
Akibat retaknya ruas jalan tol Pemalang-Batang dan longsornya pondasi penahan pada KM 321, jalan aspal tol yang berada ditepi tol nampak celah berlubang.