Ahad 20 Jan 2019 01:17 WIB

Kiai Ma'ruf: Indonesia Alami Guncangan Tsunami Hoaks

Menurut Ma'ruf, teknologi menjadi bencana tsunami hoaks.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andri Saubani
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin bertemu tokoh sunda di Bandung, Sabtu (19/1).
Foto: Dok TKN
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin bertemu tokoh sunda di Bandung, Sabtu (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menyebut bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami guncangan tsunami hoaks. Karena, menurut dia, hoaks saat ini sudah menyebar di mana-mana, khususnya di media sosial.

"Kita memang mengalami guncangan hoaks di mana-mana. Ini sama saja dengan tsunami tekonologi," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri acara Deklarasi Gerakan Nasional Indonesia Tanpa Hoaks (Ganas-ITH) di Jalan Karapitan, Bandung, Sabtu (19/1).

Kiai Ma'ruf mengatakan, semestinya teknologi itu bisa membawa kebaikan, tapi karena disalahgunakan teknologi akhirnya menjadi bencana tsunami hoaks. Karena itu, dia pun mengajak agar masyarakat terus membuat gerakan anti-hoaks.

"Karena itu mari kita bersama gerakan anti-hoaks. Supaya kita jangan buat hoaks dan jangan terprovokasi. Karena itu kalau ada berita di medsos, curiga dulu, jangan-jangan ini hoaks. Kalau sudah ada tanda positif, baru kita respons dengan baik," kata Kiai Ma'ruf.

Menurut dia, masyarakat harus bisa melakukan tabayun terkait berita yang belum kebenarannya. Dia pun mengutip Surat Al-Hujarat ayat 6 dalam Alquran yang menjelaskan tentang pentingnya tabayun bagi umat Islam.

"Kalau datang kepadamu orang fasik bawa berita, teliti dulu, cek dulu, tabayun dulu, jangan-jangan itu tidak benar. Kalau kita menuduh orang tanpa bukti kamu akan menyesal," jelas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini saat menjelaskan kutipan ayat Alquran itu.

Dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Ahmad Syauqi membacakan Deklarasi Gerakan Nasional Indonesia Anti Hoaks (Ganas-ITH). Putra Kiai Ma'ruf itu memimpin deklarasi untuk mewakili tiga kelompok relawan, yakni Master C19 Portal KMA, Forum Santri Nasional, dan Santri Millennial Center (SIMAC).

"Hoaks telah merasuk dan menjajah Indonesia dengan wujud mengerikan dan berdampak sistemik serta mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia," kata Syauqi saat membacakan deklarasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement