Sabtu 19 Jan 2019 20:06 WIB

KPU Akui Debat Perdana Belum Penuhi Harapan Publik

KPU tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan kepada kedua paslon capres-cawapres.

Komisioner KPU, Wahyu Setiawan (kiri)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Komisioner KPU, Wahyu Setiawan (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengakui debat Pilpres edisi perdana belum mampu memenuhi harapan publik. Karena itu, KPU berencana menghilangkan pemberian kisi-kisi pertanyaan agar debat kedua berjalan lebih baik lagi.

''Debat capres-cawapres pertama, dengan tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme, tampaknya belum sepenuhnya memenuhi harapan publik. Sebagai pelayan publik dalam bidang kepemiluan, KPU terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat,'' kata Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan, dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Wahyu mengatakan KPU tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan kepada kedua kandidat pasangan capres-cawapres pada pelaksanaan debat pilpres kedua yang diselenggarakan pada 17 Februari mendatang. Kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk evaluasi KPU terhadap pelaksanaan debat perdana pada Kamis (17/1) lalu yang dinilai tidak memuaskan harapan publik.

''Salah satu yang dievaluasi adalah terkait isu pemberitahuan abstraksi kisi-kisi soal kepada kandidat,'' katanya.

KPU RI berupaya mengartikulasikan harapan publik dengan tidak membocorkan kisi-kisi pertanyaan pada debat kedua nanti. Dengan ditiadakannya pemberian bocoran kisi-kisi pertanyaan tersebut, pelaksanaan debat pilpres kedua diharapkan dapat berjalan lebih baik dari debat perdana.

Kebijakan KPU yang sebelumnya memberikan bocoran kisi-kisi pertanyaan debat kepada tim sukses kandidat mendapat penolakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah kelompok masyarakat. Wapres mengatakan pemberian kisi-kisi pertanyaan tidak layaknya seperti debat capres-cawapres, melainkan lebih menyerupai bimbingan belajar bagi pelajar yang akan mengikuti ujian.

Wapres JK menyarankan KPU untuk tidak memberikan bocoran soal kepada tim sukses masing-masing pasangan capres-cawapres di sisa pelaksanaan empat debat ke depan. Bocoran pertanyaan debat tersebut tidak dapat menjadi tolok ukur kemampuan masing-masing peserta Pilpres 2019 dalam mengatasi persoalan terkini.

''Jangan terlalu banyak bocoran soal. Bolehlah arahnya apa, tapi jangan terlalu (banyak bocoran) supaya lebih memberikan impact leadership,'' kata Wapres JK. ''Kalau (pertanyaan) itu dibuka duluan, berarti yang menjawab itu tim. Padahal, yang mau diuji adalah yang bersangkutan, pribadi.''

Pelaksanaan debat pilpres kedua akan diikuti kedua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pada 17 Februari. Acara debat yang digelar di Hotel Sultan itu mengusung tema energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement