Sabtu 19 Jan 2019 10:15 WIB

Gunung Merapi Luncurkan Sembilan Kali Guguran Lava Pijar

Guguran lava pijar terjadi pada Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB.

[ilustrasi] Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
[ilustrasi] Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, sembilan kali guguran lava pijar meluncur dari puncak Gunung Merapi pada Sabtu (19/1). Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG, menyatakan, bahwa sejak pukul 00.00-06.00 WIB tercatat sebanyak sembilan kali guguran lava.

Jarak luncur tidak teramati karena cuaca di Gunung Merapi berkabut. Meski demikian, berdasarkan data seismik durasi guguran itu berlangsung selama 14 sampai 36 detik.

Sementara, berdasarkan pengamatan BPPTKG dari PGM Kaliurang pada Sabtu pagi, dilaporkan cuaca gunung teraktif di Indonesia itu berkabut. Angin di gunung itu bertiup tenang dengan suhu udara 21,4 derajat Celcius dengan kelembaban udara 89 persen RH, dan tekanan udara  hingga 916,4 hpa.

BPPTKG selama mengamati gunung api itu pada Jumat (18/1) mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB mencatat 28 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 55 milimeter yang berlangsung selama 11,3 sampai 88,5 detik. Sedangkan gempa frekuensi rendah tercatat satu kali dengan amplitudo 3 milimeter yang berlangsung selama 15,2 detik.

Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volumenya mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya. Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Mengacu pada data aktivitas vulkanis Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement