Sabtu 19 Jan 2019 06:53 WIB

Prabowo Disarankan tak Berjoget Saat Hadapi Tekanan Debat

Debat pertama capres-cawapres telah digelar pada 17 Januari.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Calon Presiden Prabowo Subianto (kanan)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Calon Presiden Prabowo Subianto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengkritik aksi joget yang dilakukan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam debat. Emrus menyebut jika aksi joget itu merupakan hal yang tidak pas dilakukan di acara formal seperti itu.

"Tapi menurut saya tidak pas perilaku semacam itu dilakukan di acara formal perdebatan semalam dan seharusnya Pak Prabowo bisa mengelola kebiasaan-kebiasaan itu," kata Emrus Sihombing saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/1).

Emrus menilai, aksi yang dilakukan Prabowo itu bisa jadi menunjukkan jika dirinya tengah menghadapi tekanan. Dia mengatakan, mengatakan setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing saat menghadapi tekanan emosional.

Dia melanjutkan, joget tersebut bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi meningkatnya suhu emosi lantaran tidak menduga pandangan-pandangan lawan yang cukup tajam. Dia mengatakan, aksi tersebut merupakan perilaku yang lazim guna menurunkan tensi.

Lebih jauh, Emrus berpendapat, calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno telah memahami kebiasaan-kebiasaan pasangannya tersebut. Itu sebabnya, Emrus mengatakan, Sandi memberikan pijatan kepada Prabowo guna memberikan dukungan.

"Sandi bisa membaca lambang nonverbal dari Pak Prabowo saat suhu emosinya meningkat," katanya.

Kendati, Emrus menilai seharusnya baik Prabowo maupun Sandiaga bisa mengelola perilaku-perilaku yang sifatnya kebiasaan itu di forum resmi seperti debat resmi KPU. Dia mengatakan, dalam situasi apa pun ada yang disebut impression manajemen guna mengelola impresi seseorang di dalam suatu situasi sosial pada konteks tertentu.

"Misalnya impression manajemen kita saat berada di rumah ibadah, tentu harus kita kelola impression manajemen kita dan tidak mungkin untuk bersiul atau tertawa terbahak-bahak," katanya.

Seperti diketahui, capres Prabowo berjoget sesaat setelah lawannya menanyakan tentang penunjukan caleg Gerindra yang berasal dari bekas narapidana korupsi. Pertanyaan itu dilontarkan Jokowi guna mempertegas komitmen antikorupsi Prabowo.

Mantan danjen Kopassus itu sempat meminta waktu untuk segera menanggapi namun ditolak oleh moderator Ira Koesno, karena waktu menanggapi telah habis. Prabowo lantas berjoget ringan disusul wakilnya Sandiaga yang kemudian memijit-mijit bahu Prabowo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement