Jumat 18 Jan 2019 21:16 WIB

KPU tak Bisa Komentari Penampilan Paslon di Debat Capres

Arief menyatakan, hal tersebut bukan merupakan kapasitas KPU.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memberikan pengarahan saat rapat koordinasi persiapan produksi perlengkapan pemungutan suara dan klik pemesanan katalog nasional logistik Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (18/1).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memberikan pengarahan saat rapat koordinasi persiapan produksi perlengkapan pemungutan suara dan klik pemesanan katalog nasional logistik Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, tak mau mengomentari penampilan pasangan capres dan cawapres saat debat pada Kamis (17/1) malam lalu. Arief menyatakan, hal tersebut bukan merupakan kapasitas KPU.

"Saya pikir KPU tidak pada posisi untuk mengomentari itu. Silakan saja publik menilai, KPU menyediakan ruang," kata Arief di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (18/1).

Arief menyampaikan, dalam debat yang digelar menuju pemilihan orang nomor satu di Indonesia tersebut, KPU bertugas mengemas format debat agar menarik bagi publik. Terkait penampilan para pasangan paslon di debat tersebut KPU pun tak mau berkomentar.

"Sekarang silakan saja pemilih menilai sendiri apakah kandidat atau paslon itu bicara dengan data atau tidak dengan data, sudah cukup menjelaskan, kurang menjelaskan, ya biar publik yang menilai," kata Arief.

KPU pun enggan disalahkan dalam berjalannya debat yang dinilai berbagai pengamat kurang greget, bahkan tak menjelaskan program riil para paslon khususnya di bidang Hukum, HAM, Terorisme dan Korupsi yang menjadi tema debat tersebut. Arief juga membantah, adanya kisi-kisi menyebabkan debat berjalan hambar.

"Coba tunjukkan ke saya diantar dua segmen yang kisi-kisinya diberikan dua segmen dimana jawaban yang normatif, terus ada segmen yang gak diberikan (kisi kisi), pertanyaannya apakah jawabannya normatif juga," ujar Arief menjelaskan.

Debat pertama Capres Republik Indonesia telah diselenggarakan pada Kamis (18/1) malam di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Debat tersebut membicarakan soal Hukum, HAM, Korupsi dan terorisme. KPU masih akan menyelenggarakan empat debat lainnya menuju hari pemilihan umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement