REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tak suka kopi? Rasa yang unik dan menggugah selera membuat kopi menjadi salah satu jenis minuman yang populer di berbagai belahan dunia. Kabar buruknya, tanaman kopi saat ini berisiko mengalami kepunahan.
Menurut penelitian tebaru, 60 persen dari spesies kopi liar terancam punah. Studi yang dimuat dalam Science Advances, menunjukkan bahwa ancaman kepunahan ini datang dari perubahan iklim, kekeringan, penggundulan hutan dan penyebaran penyakit yang secara alami ada di hutan hujan.
Beberapa spesies kopi yang berada dalam bahaya adalah Arabica dan Robusta. Kedua spesies ini merupakan jenis kopi yang paling banyak dan populer di berbagai belahan dunia. Tak heran bila tim peneliti dari Royal Botanic Gardens menilai temuan terbaru ini memunculkan kekhawatiran terkait produksi kopi di masa depan.
"Gambaran bahwa 60 persen dari semua jenis spesies terancam punah sangatlah tinggi, khususnya bila dibandingkan dengan estimasi global (tentan ancaman kepunahan) tanaman yaitu 22 persen," terang peneliti senior Dr Eimear Nic Lughadha seperti dilansir Prevention.
Lughadha mengatakan beberapa spesies kopi yang diteliti bahkan sudah tak pernah terlihat di alam bebas selama lebih dari 100 tahun. Ada kemungkinan bahwa beberapa spesies kopi tersebut sudah punah.
"Kami berharap data baru ini akan menyoroti spesies kopi yang perlu diprioritskan terkait keberlangsungannya oleh sektor produksi kopi," jelas Lughadha.
Penelitian yang menyoroti sebanyak 124 spesies kopi ini menunjukkan ada 75 spesies kopi yang berada dalam ancaman kepunahan. Sebanyak 35 spesies lainnya diketahui tidak berada dalam ancaman kepunahan, sedangkan 14 spesies sisanya tidak memiliki data pendukung yang lengkap.
Sebagian besar spesies kopi yang terancam punah, yaitu sebanyak 43 spesies, ditemukan di Madagascar. Sedangkan sekitar 12 spesies kopi lain yang terancam punah ditemukan di Tanzania.
Studi lain yang dimuat dalam jurnal Global Change Biology juga mengungkapkan bahwa spesies kopi Arabica terancam punah. Yang lebih mengkhawatirkan, populasi dari varietas ini diperkirakan akan menurun hingga 50 persen karena perubahan iklim pada 2088 mendatang.
"Aksi yang menyasar target sangat diperlukan di beberapa negara tropis spesifik, khususnya di Afrika, untuk melindungi masa depan kopi," ungkap ketua peneliti Dr Aaron Davis.