REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai calon wakil presiden Ma’ruf Amin menunjukan kualitasnya saat debat perdana calon presiden, Kamis (17/1) tadi malam.
Ia menilai, Ma'ruf tepat menempatkan dirinya kapan untuk berbicara dan mendengarkan, sekalipun sedikitnya porsi bicara Ma'ruf dipersoalkan sejumlah pihak.
"Ini sungguh telah menunjukan kualitasnya sebagai cawapres yang tepat menampilkan dirinya. Beliau tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan," ujar Ace kepada wartawan, Jumat (18/1).
Menurutnya, setiap Ma'ruf menggunakan kesempatan bicara di debat capres, pernyataannya fokus dan langsung pada poin permasalahan. Hal ini, kata Ace, berbeda pada saat Sandiaga sebagai cawapres, memiliki porsi lebih banyak bicara namun justru tak sedikit substansi. "Narasi yang disampaikan beliau tidak bertele-tele dan muter-muter dan fokus pada sasaran atau straight to the point," ujar Ace.
Baca juga, Ma'ruf Akui Sengaja tak Banyak Menjawab pada Debat Pertama.
Politikus Partai Golkar menitikberatkan bahwa Ma’ruf selalu bicara untuh menambahkan pemikiran pasangannya Joko Widodo. Pernyataannya juga sangat menguasai substansi, penuh dengan diksi yang kuat dan solutif.
"Itulah hebatnya seorang Kiai yang alim, beliau akan berbicara jika memang seharusnya bicara. Namun sekali bicara menunjukan kualitasnya," ujar Ace.
Dalam debat, Kiai Ma'ruf Amin memang terlihat lebih banyak diam sepanjang perhelatan debat perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kondisi berbeda nampak dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-sandiaga dimana porsi bicara kandidat terbilang hampir sama.
Kiai Ma'ruf mengaku memang diberi porsi bicara dominan terkait masalah terorisme. Meskipun, ia juga kerap mengomentari masalah terkait difabel, disabilitas juga soal reformasi hukum dengan penataan regulasi.
Dia mengatakan, debat perdana pada Kamis (17/1) malam memang merupakan panggung milik calon presiden (capres) Joko Widodo.