REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Warga di RT 02 RW 12, Kampung Singurmulya, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi mengkhawatirkan terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini banyak terjadi. Dua bulan terakhir banyak warga terserang DBD di wilayah tersebut.
Salah seorang warga, Cucu Angraini (48) mengungkapkan beberapa masyarakat banyak yang khawatir dengan banyaknya warga yang terkena penyakit DBD. Namun, ia mengatakan terdapat pula warga yang bersikap biasa saja terhadap kondisi dan masalah yang ada.
"Saya mah menyerahkan sama Allah SWT. Mudah-mudahan dijauhkan (DBD)," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Jumat (18/1).
Sementara itu, Ketua RW 12, Edi mengungkapkan dari semua RT yang ada di RW 12 hampir seluruhnya terdapat warga yang terkena penyakit DBD. Bahkan, dua bulan terakhir pada 2018 lalu, 10 orang warga terkena DBD.
"Dua bulan ke belakang, warga yang pertama sakit DBD meninggal. Kalau di RSUDD Cibabat sakitnya panas, kalau di bawa ke RS Hermina terkena penyakit DBD. Dirawat di Hermina tiga hari terus meninggal," katanya.
Ia mengungkapkan, beberapa warga yang terkena penyakit DBD tersebut berangsur mulai sembuh. Namun, saat ini di bulan Januari 2019 terdapat lima orang warga yang kembali terkena penyakit DBD. "Yang terbanyak di RT 02 dan RT 03," ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, jumlah warga yang terkena penyakit DBD kurang lebih 77 orang hingga pertengahan Januari. Meski begitu, pemerintah belum mau menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab masih harus melakukan pendataan akurat terhadap warga yang menderita penyakit tersebut.
"Banyak yang suspect (dicurigai) terkena DBD namun ternyata setelah dicek sakit panas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi.
Terkait adanya pesan berantai di masyarakat tentang kondisi rumah sakit di Cimahi yang dipenuhi oleh pasien terserang penyakit DBD. Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan, Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengakui adanya pesan tersebut dan segera meluruskan.
"Iya banyak, hampir ditiap grup WA (Whatsapp) saya ada. Kalau kami dari dinas kesehatan menyikapinya dengan meluruskan beritanya saja," katanya.
Ia membenarkan kasus DBD meningkat, dan RS Cibabat menyiapkan diri menghadapi limpahan pasien. "Nah kita harus melakukan usaha untuk mencegah penularan DBD dengan cara PSN. Penggunaan obat nyamuk apapun itu mau semprot bakar atau elektrik membantu mengatasi nyamuk dewasa," katanya.