REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan calon presiden Prabowo Subianto atas topik pemberantasan korupsi yang disampaikan dalam debat capres. Hasto mengatakan apa yang disampaikan Prabowo terasa tumpul.
"Apa yang disampaikan Pak Prabowo untuk pemberantasan korupsi itu tidak sesuai fakta dan terasa tumpul," kata Hasto Kristiyanto, usai nonton bareng debat capres, di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (17/1) malam.
Menurut Hasto, Partai Gerindra tercatat sebagai partai dengan caleg paling banyak berlatar belakang mantan terpidana kasus korupsi. "Jadi upaya ketegasan tersebut ternyata tidak dapat diterapkan di partainya sendiri. Jadi bagaimana mau tegas?" ujar Hasto, mempertanyakan.
Atas pernyataan tersebut, Hasto melihat, Prabowo Subianto sama sekali diragukan komitmennya untuk penindakan kasus korupsi. "Berbeda dengan Pak Jokowi yang tidak mau mengintervensi dan tidak pernah tergoda untuk menggunakan kekuasaan bahkan untuk anak-anaknya," ujarnya.
Hasto juga membandingkan apa yang dahulu dilakukan oleh Presiden Soeharto dengan Presiden Jokowi saat ini. Menurut Hasto, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, ada perbedaan menyolok yang dilakukan oleh Soeharto dan Jokowi dalam mendidik putera-puterinya untuk menghindari budaya korupsi.
"Upaya pencegahan yang dilakukan Pak Jokowi yaitu dengan mendorong anak-anaknya menjadi wirausaha kerakyatan adalah bukti konkret untuk menghargai budaya kerja keras untuk mengejar prestasi dengan upaya sendiri," tegas Hasto.