Jumat 18 Jan 2019 00:02 WIB

Jokowi: Mari Kita Jaga Ukhuwah Islamiah

Jokowi mengajak masyarakat menjaga persatuan dan persaudaraan sebagai aset bangsa.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pramono Anung dalam debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pramono Anung dalam debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengajak untuk menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan), sebagai aset bangsa. Jokowi menyampaikan hal itu saat dalam sesi debat terkait hak asasi manusia (HAM).

"Saya mengajak marilah kita menjaga ukhuwah Islamiyah kita, menjaga ukhuwah wathoniyah kita, karena persatuan, persaudaraan adalah aset terbesar tema bangsa yang kita cintai ini," katanya dalam debat capres-cawapres yang digelar KPU di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1) malam.

Jokowi mengatakan, bangsa Indonesia dikarunia oleh Allah adanya keberagaman, baik suku, agama, adat, tradisi maupun bahas daerah. "Sudah menjadi sunatullah, sudah menjadi hukum Allah yang diberikan kepada bangsa kita Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, menurut dia, persaudaraan, persatuan, dan kerukunan merupakan salah aset terbesar bangsa ini. Sementara itu, debat perdana calon presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan tersebut bertema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Debat tersebut diikuti oleh dua pasangan calon yang yang berkompetisi dalam pemilihan presiden 2019, pasangan nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Debat tersebut merupakan amant UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu.

Dalam UU tersebut disampaikan, debat sebagai salh satu metode kampanye dilaksanakan lima kali. Debat calon presiden mulai dilakukan sejak pemilihan presiden langsung dilaksanakan pada 2004 di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement