Kamis 17 Jan 2019 23:24 WIB

Diragukan Keberpihakannya pada Emak-Emak, Prabowo Bela Diri

Prabowo mengklaim Gerindra yang paling banyak memiliki caleg perempuan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Didi Purwadi
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Setneg-Agus Suparto
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, dipertanyakan keberpihakannya pada kaum wanita saat sesi tanya jawab di segmen ke-4 debat pemilihan presiden (pilpres) 2019 pada Kamis (17/1) malam. Prabowo diragukan komitmennya untuk memprioritaskan perempuan, karena Partai Gerindra pimpinannya tidak memiliki banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis.

Menjawab keraguan tersebut, Prabowo mengatakan bahwa partainya merupakan partai baru. Sehingga, saat penyusunan pengurus partai, pihaknya memilih dan menunjuk orang yang paling siap.

Kendati demikian, kata Prabowo, tidak sedikit perempuan-perempuan yang menduduki jabatan strategis di partainya. ''Contoh wakil ketua umum, kita punya wakil ketua umum Ibu Rahmawati Soekarno Putri. Beliau bertanggung jawab untuk idelogi,'' kata Prabowo dalam sesi tanya jawab pada debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1) malam WIB.

Prabowo membela dengan mengatakan Partai Gerindra punya sayap partai namanya Perempuan Indonesia Raya. Prabowo pun mengklaim Gerindra yang paling banyak memiliki caleg perempuan dibandingkan dari partai lain.

Selain itu, Prabowo juga mengklaim bahwa partainya telah memenuhi amanah Undang-undang nomor 2 Tahun 2008 yang mengharuskan partai politik menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30 persen dalam pendirian maupun dalam kepengurusan di tingkat pusat. Bahkan, kata Prabowo, jumlahnya hampir mendekati 40 persen.

"Undang-undang mewajibkan 30 persen, mungkin kita sudah mendekati 40 persen, mungkin tidak sampai tapi mendekati. Itu tekad kami dan kami memang mengakui ini adalah suatu perjuangan, memang kita belum puas, tapi  kami membuka peluang sebesar-sebesarnya untuk emak-emak perempuan seluruh Indonesia,'' ujar Prabowo.

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, sebelumnya mempertanyakan konsistensi Prabowo dalam kebijakan berprespektif gender. Jokowi meragukan komitmen Prabowo untuk prioritaskan perempuan.

''Saya melihat dalam struktur partai yang bapak pimpin seperti ketua umum, ketua dewan pembina, ketua dewan pakar, ketua harian, semuanya laki-laki. Bagaimana bapak menjawab inkonsistensi ini," tanya Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement