Kamis 17 Jan 2019 20:59 WIB

Jokowi: Visi Indonesia Maju Tawarkan Optimisme

Jokowi menyampaikan visinya dalam debat perdana capres-cawapres.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo memaparkan visi Indonesia Maju yang menawarkan optimisme bagi masyarakat Indonesia yang berkeadilan. Jokowi menegaskan, bukan hanya hak sipil dan hak politik tapi harus ada pemenuhan hak sosial dan hak ekonomi.

"Saya berkeyakinan semakin maju, demokratis, semakin modern suatu negara, penegakan hukum akan semakin baik," kata Jokowi dalam debat Capres-Cawapres di gedung Bidakara Jakarta, Kamis (17/1).

Menurut Jokowi, bukan hanya hak sipil dan hak politik tapi harus ada pemenuhan hak sosial dan hak ekonomi. "Jadi pilihan kami untuk memajukan ekonomi adalah dengan memberikan akses lahan, akses pendidikan, akses pelayanan, akses terhadap kesehatan, akses permodalan dan akses pembangunan merupakan pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) yang paling dasar," ujarnya.

Jokowi mengakui bahwa memang Indonesia masih memiliki beban pelanggaran beban masa lalu karena tidak mudah menyelesaikannya. "Karena kompleksitas hukum pembuktian, seharusnya penyelesaian terjadi segera setelah peristiwa terjadi tapi kami berkomitmen menyelesaikan itu," ungkap Jokowi.

Untuk dapat menyelesaikannya, negara harus didukung reformasi kelembagaan dan budaya taat hukum. "Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, penegakan hukum yang tegas harus dilakukan melalui perbaikan pemerintahkan, menguatkan KPK, menguatkan sinergi KPK, Kejaksaan dan Kepolisan," tegas Jokowi.

Terakhir capres-cawapres nomor urut 01 juga berkomitmen untuk bersikap waspada terhadap terorisme. "Baik melalui penengakan hukum maupun pembinaan agama dan kemasyarakatan," kata Jokowi melewati batas tiga menit yang diberikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement