Kamis 17 Jan 2019 16:24 WIB

Puluhan Warga Cimahi Terserang Penyakit DBD

Rumah Sakit siapkan tempat tidur cadangan untuk pasien DBD.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Bocah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) M Atta Risky (13bln) menjalani perawatan intensif di rumah sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (16/1).
Foto: Antara/Rahmad
Bocah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) M Atta Risky (13bln) menjalani perawatan intensif di rumah sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Puluhan warga Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat nyamuk Aedes aegypti dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi, Kamis (17/1). Para pasien berasal dari usia anak-anak, remaja bahkan hingga dewasa.

Salah seorang pasien asal Ngamprah, Nurul Fitriah (29) mengaku terserang demam Sabtu (12/1) lalu saat pulang dari rumah saudaranya Cipatat, Bandung Barat akibat kehujanan. Dari sana, seluruh badannya terus menggigil bahkan bertambah nyeri.

"Hari minggunya berobat ke bidan terdekat, dikasih obat penurun demam. Tapi gak dikasih tahu sakit apa," ujarnya yang tengah berbaring dan diinfus ditemani oleh saudaranya di ruangan tambahan bagi pasien DBD di RSUD Cibabat, Kamis (17/1).

Ia menuturkan, hingga Selasa kondisi tubuhnya belum sembuh dan masih demam serta menggigil. Kemudian, akhirnya memutuskan berobat kembali ke klinik. Namun, sesudah berobat dirinya mengaku kondisi tubuhnya bertambah pusing.

Nurul mengungkapkan sejak menginap di RSUD Cibabat hingga saat ini sudah beberapa kali di cek darah. Saat ini kondisinya, ia mengaku relatif lebih baik dan panas tubuhnya terus berkurang dari pertama kali. "Ini pertama kali kena DBD," katanya.

Sementara itu, Siska Trisila (20) warga Gadobangkong, Bandung Barat terserang penyakit DBD sejak Senin (14/1) kemarin. Ia yang ditemani oleh ibunya, Ai mengaku gejala yang dirasakan pertama kali yaitu panas dan pusing.

Menurutnya, dirinya sempat berobat ke dokter di klinik Selasa pagi. Namun, kondisinya semakin parah sebab di bagian kepala terasa pusing. Hingga akhirnya ia memutuskan berobat ke RSUD Cibabat Rabu malam.

Ai menambahkan, saudara Siska yang masih duduk di bangku kelas 4 SD juga di rawat di RSUD Cibabat karena terserang penyakit DBD. Lokasi rumahnya dengan Siska, menurutnya terhalang oleh empat rumah.

Direktur RSUD Cibabat, Trias Nugrahadi mengungkapkan jumlah pasien di rumah sakit sebanyak 59 pasien. Mereka masuk ke rumah sakit sejak Selasa (14/1) kemarin dan berasal dari Kota Cimahi, Bandung Barat dan Kota Bandung.

"Untuk Cimahi jumlahnya sekitar 34 orang, Cimahi Utara 17, Cimahi Selatan 9 dan Cimahi Tengah 8 orang. Lainnya KBB ada 21 orang dan Kota bandung 4 orang. Kabupaten Bandung gak ada," ujarnya saat ditemui.

Ia menuturkan, pihaknya siap membantu menangani pasien yang terserang penyakit DBD dan menyiapkan ruangan tambahan untuk pasien. "Intinya kami menyiapkan cairan infus, mudah mudahan tidak bertambah," katanya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan untuk memutus rantai penyakit DBD berada di lingkungan. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan kepada keluarga pasien agar memberitahu aparat setempat untuk mencegah penyebaran DBD. Ia mengatakan, saat ini jumlah pasien relatif belum banyak namun berdasarkan statistik nasional banyaknya pasien karena merupakan siklus 5 tahunan.

Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 30 kasur manakala terdapat kembali pasien yang datang karena terserang penyakit DBD. "Sudah ada 30 cadangan kasur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement