Kamis 17 Jan 2019 09:57 WIB

Capres-Cawapres Perlu Perhatikan Pilihan Bahasa Saat Debat

Pengamat menilai kandidat yang menggunakan bahasa akurat bisa menarik simpati publik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Prabowo dan Jokowi
Foto: Tahta Aidila/Republika
Prabowo dan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo mengatakan, prinsip utama debat adalah argumentasi. Oleh karena itu, menurutnya siapa pasangan capres dan cawapres yang bisa menyampaikan materi dengan logika yang baik, dan pilihan bahasa yang akurat, dalam debat kandidat, maka merekalah yang bisa menarik simpati pemilih.

"Prinsip debat adalah argumentasi. Siapa yang bisa menyampaikan dengan logika baik, disertai bukti sahih, disampaikan dengan pilihan bahasa yang akurat, serta intonasi yang indah akan menarik simpati," kata Suko di Surabaya, Kamis (17/1).

Suko juga mengingatkan para kandidat Capres-Cawapres untuk tidak mengeluarkan kalimat yang bisa diterjemahkan sebagai hinaan bagi pesaingnya. Suko juga mengatakan, masyarakat Indonesia tidak akan suka terhadap pasangan Capres-Cawapres yang menyerang pribadi pesaingnya.

"Publik umumnya tidak bisa menerima kalimat yang menghina, merendahkan, atau komentar yang menyerang pribadi," ujar Suko.

Suko juga mengingatkan agar para kandidat Capres-Cawapres bisa fokus terhadap topik debat yang ditentukan, untuk bisa menarik dukungan. Namun demikian, jawaban yang disampaikan juga harus benar-benar logis agar masyarakat tidak menganggap, pemaparan yang disampaikan hanya bualan.

"Berfokus pada topik, akan meneguhkan kualitas kandidat. Kalimat yang disampaikan secara logis akan diterima oleh publik. Bukti yang sahih akan meningkatkan mutu pesan yang dibangun peserta debat," ujar Suko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement