REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Kebumen. Hal ini menyusul turunnya hujan lebat yang berlangsung sejak Rabu (16/1) dinihari hingga siang. "Ada banyak wilayah yang mengalami banjir dan longsor," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Kebumen, Muhyidin.
Dia juga menyebutkan, sejauh ini tidak menerima laporan adanya korban jiwa. Namun sepasang suami istri di Desa Kalitengah Kecamatan Gombong, dilaporkan dilarikan ke RS PKU Gombong setelah kendaraannya menabrak pohon tumbang. "Korban terdiri dari Saiman dan istrinya. Sepeda motornya menabrak pohon tumbang yang melintang di tengah jalan, saat keduanya hendak pergi ke pasar sekitar pukul 05.00," katanya.
Muhyidin juga menyebutkan, bencana akibat hujan deras ini terjadi hampir diseluruh wilayah Kabupaten Kebumen. Bahkan beberapa ruas jalan utama di Kota Kebumen dan jalan utama lintas selatan Bandung-Purwokerto juga tergenang banjir. "Di Gombong, arus lalu lintas jalur selatan juga sempat tersendat karena ada banjir di depan RS Purbawangi," katanya.
Namun secara keseluruhan, dia menyebutkan ada 41 titik yang mengalami bencana banjir dan longsor. Lokasi bencana tersebar hampir di semua wilayah kecamatan. Selain itu, sejumlah tanggul sungai juga dilaporkan jebol, dan sejumlah pohon tumbang yang menimbulkan kerusakan rumah warga.
Untuk bencana longsor, Muhyidin menyebutkan terjadi di 14 titik. Bencana longsor ini ada yang menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, ada pula yang menyebabkan akses jalan menjadi terputus akibat tertutup material longsoran.
Longsor yang menyebabkan akses jalan tertutup, antara lain terjadi di Desa Tlogosari Kecamatan Ayah, di Desa Wonokromo Kecamatan Alian, Desa Tlogowulung Kecamatan Alian, dan di Jalan Raya DPU di Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan. "Di beberapa lokasi jalan yang tertutup longsor, dibutuhkan alat berat untuk menyingkirkan material longsoran," jelasnya.
Sedangkan untuk rumah warga yang mengalami kerusakan, Muhyidin mengaku masih melakukan assesment untuk mendata kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan.
Mengenai bencana banjir, Muhyidin menyebutkan, banjir ada yang terjadi karena air tidak mengalir lancar melalui sistem drainase, namun ada juga banjir yang ditimbulkan oleh jebolnya tanggul penahan sungai.
"Tanggul sungai yang jebol ini, ada di empat lokasi. Antara lain di Desa Caruban Kecamatan Adimulyo, Desa Jogomulyo Kecamatan Buayan, Desa Arjosari Kecamatan Adimulyo dan Desa Wanareja Kecamatan Karanganyar," jelasnya.
Menurutnya, jebolnya tanggul sungai ini menyebabkan sejumlah rumah tergenang air. Selain bencana tersebut, dia juga menyebutkan sejumlah pohon tumbang menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan. "Kita juga belum mendapat angka pasti mengenai rumah warga yang mengalami kerusakan. Kita masih melakukan pendataan," katanya.
Mengenai banjir, dia menyebutkan belasan lokasi yang terdampak banjir. Namun yang terparah, terjadi di Desa Rangkah Kecamatan Buayan. "Di desa ini, ada tiga pedukuhan dengan jumlah penduduk 650 jiwa yang rumahnya terdampak banjir," jelasnya.