REPUBLIKA.CO.ID, SIEM REAP -- Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap kedua pasangan capres-cawapres dapat saling adu argumen untuk memperkuat pendapat masing-masing dalam pelaksanaan debat pilpres perdana pada Kamis (17/1). "Besok ini harus begitu, jadi ada yang menjelaskan, ada yang mengkritik, kemudian ada yang membikin solusi," kata Wapres, di sela kunjungan kerjanya, di Siem Reap, Kamboja, Rabu (16/1).

Kemampuan masing-masing capres dan cawapres dalam mempertahankan pendapat sangat diperlukan. Sehingga, peserta debat tidak terjebak dalam jawaban normatif semata.

Selain itu, JK mengatakan kemampuan moderator juga berpengaruh dalam mengarahkan jawaban para peserta debat. "Ya, itu sangat tergantung moderator mengarahkannya bahwa itu mengarahnya ke depan, bukan hanya saling berbeda saja," katanya pula.

Bagi pasangan capres-capres pejawat, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, JK mengatakan argumen yang disampaikan dalam debat akan menyangkut penguatan program kerja yang telah berhasil dilakukan.

Sedangkan untuk pasangan lawan, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tentu akan mengutarakan kritik terhadap kinerja pemerintahan calon pejawat. "Kita harapkan bahwa besok itu ialah masing-masing berbicara tentang apa yang akan dilaksanakan, karena selalu yang 'telah' dan yang 'akan' untuk inkumben itu. Kalau pihak oposisi pasti berbicara tentang mengkritik apa yang telah dilakukan dan juga mengemukakan yang akan dilakukan, kalau menang," ujarnya lagi.

Pelaksanaan debat pilpres perdana, Kamis (17/1), akan mengusung tema hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme. Sebagai rangkaian kampanye, debat pilpres akan berlangsung lima kali, yakni dua kali untuk debat pasangan calon, dua kali debat calon presiden, dan satu kali debat calon wakil presiden.

Ikuti Whatsapp Channel Republika