Rabu 16 Jan 2019 17:15 WIB

Menhan Sebut Prabowo Kutip Pernyataannya 10 Tahun lalu

Ryamizard menyebut Indonesia bisa tahan perang 1.000 tahun.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan, jika berperang, Indonesia bisa bertahan selama 1.000 tahun. Soal pernyataannya yang dikutip calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, ia menjelaskan, saat itu ia bicara dalam konteks ketahanan bahan bakar minyak (BBM), bukan amunisi.

"Itu waktu diskusi saya pada 10 tahun lalulah itu, pada waktu itu memang kondisi negara kelangkaan minyak. Itu masalah minyak kok, kalau kita perang besar terus-menerus itu minyak habis," ujar Ryamizard dalam konferensi pers saat melaksanakan Rapim Kemhan di Gedung Kemenhan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).

Ryamizard menambahkan, untuk perang, ia yakin Indonesia bisa berperang hingga 1.000 tahun. Menurutnya, dalam berperang, Indonesia menggunakan sistem perang rakyat semesta. Sistem yang menggunakan apa saja yang ada di bumi Indonesia.

"Kita nggak usah khawatir berapa tahun berperang, 1.000 tahun kita mampu berperang," tuturnya.

Ryamizard menjelaskan, ketika bicara soal ketahanan BBM itu, ia bicara, jika dengan kondisi kelangkaan minyak saat itu negara ini berperang terus-menerus menggunakan pesawat dan kapal, maka akan habis dalam waktu tiga hari tiga malam. Namun, ia kembali mengatakan, TNI dan bangsa Indonesia mampu berperang Hingga 1.000 tahun.

"Perang bisa 1.000 tahun. Jelas kok, TNI mampu kok, semua kita mampu," katanya.

Sebelumnya, dalam pidato yang dilaksanakan pada Senin (14/1) lalu, Prabowo menyebutkan, jika Indonesia harus perang saat ini juga, maka hanya bisa bertahan sampai dengan tiga hari. "Sebab peluru hanya bertahan tiga hari. Bukan saya yang menyampaikan itu, tapi Menteri Pertahanan dari pemerintahan sekarang ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement