REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hermawan Kertajaya mengajak generasi muda milenial untuk berani tampil di kancah internasional dalam hal entrepreneurship. "Sudah bukan masanya kita hanya bersaing di dalam negeri dan hanya menjadi jago kandang, terutama dalam hal marketing dan entrepreneurship" ujar Hermawan yang merupakan founder dan chairman Markplus.inc di Jakarta, Selasa (15/01/19).
Hermawan menyampaikan hal tersebut dalam kuliah umum yang dihadiri kurang lebih 250 mahasiswa di Auditorium Arifin Panigoro Universitas Al-Azhar Indonesia.
Hermawan menyampaikan materi tersebut dalam acara yang bertajuk Executive Lecture on Innovations: Strenghthening the Innovatiom Ecosystem through Entrepreneurship. Dia menjelaslan bahwa anak muda Indonesia harus berani berinovasi dalam menggaungkan marketing dan entrepreneur.
Direktur Inovasi Universitas Al Azhar Indonesia Hanny Nurlatifah, menyatakan UAI siap membantu generasi muda yang ingin maju bersaing di kancah internasional. Hal ini sesuai dengan visi UAI sebagai universitas yang unggul dalam mencetak pengusaha muslim yang tangguh. Executive lecture ini menurut Hanny adalah upaya UAI untuk membangun kesadaran mahasiswa pentingnya melihat peluang pasar internasional, selain pasar domestik.
Dalam siaran persnya, Managing Director Nexus Risk Mitigation Firsan Nova yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Al Azhar Indonesia menegaskan pentingnya menebarkan nilai-nilai entrepreneurship kepada mahasiswa.
Menurut Firsan, idealnya jumlah entrepreneur sekitar 14 persen dari total penduduk. Sementara di kita, angkanya masih 3,1 persen. Artinya perlu peningkatan.
Menurut Hermawan Hal itu dapat dikejar dengan melatih mental untuk bersiap di kancah internasional, adalah dengan pola pikir harus bergaul dengan orang yang sangat berbeda dari segala hal. Dengan hal ini para generasi muda dapat lebih menghargai keragaman. Karena keragaman itulah yang membuat indonesia menjadi luar biasa.
Selain memaparkan materi, Hermawan juga menyumbankan bukunya yang berjudul Marketing 3.0 dan Marketing 4.0 yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Philip Kotler dan Iwan Setiawan. Buku yang telah di terjemahkan lebih dari 20 bahasa tersebut diberikan Hermawan untuk melengkapi koleksi kepustakaan UAI.