REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, melakukan blusukan ke komunitas pedagang nasi liwet di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (15/1). Blusukan tersebut dikoordinasikan oleh relawan Priyayi Solo Pro Jokowi.
Sudjiatmi yang mengenakan baju putih dan kerudung biru tiba di lokasi sekitar sekitar pukul 11.45 WIB. Sekitar 20-an ibu-ibu pedagang nasi liwet sudah berkumpul di beranda rumah warga pedagang nasi liwet, Parmi, di RT 02/RW 06 Desa Duwet. Setelah menyalami warga, Sudjiatmi duduk dan mendengarkan keluh kesah pedagang nasi liwet di Solo Raya tersebut. Kebanyakan mereka berdagang di Kota Solo.
Hanya sekitar setengah jam berada di sekeliling pedagang nasi liwet, Sudjiatmi langsung undur diri. Tak lupa, dia mencicipi nasi liwet yang telah disediakan oleh para pedagang tersebut. Salah satu pedagang nasi liwet, Panut (64), mengaku sudah 35 tahun berdagang nasi liwet. Sehari-hari, ibu tujuh anak tersebut berjualan di depan SD Warga, Solo.
Dalam sehari, dia bisa menghabiskan 5 kilogram beras untuk dibuat nasi liwet. Omzetnya dalam sehari sekitar Rp 500 ribu. Panut mengaku telah beberapa kali menjadi langganan Jokowi sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"(Pak Jokowi) Kalau pesan nasi liwet ya ke saya. Ke Loji Gandrung (rumah dinas Wali Kota Solo) atau ke Balai Kota, sudah jadi langganan," ujarnya kepada wartawan.
Panut juga mengaku mengenal Jokowi. Dia menilai Jokowi sebagai orang yang baik. "Harapan saya jualan nasi liwet semakin laris dan lancar," ucapnya.
Pedagang lainnya, Parmi (55), mengaku telah berjualan nasi liwet selama 17 tahun. Warga asal Jati, Cemani, Sukoharjo tersebut biasa berjualan di timur Batik Keris. "Alhamdulillah selama ini jualan nasi liwet selalu ramai pembeli," ujarnya.
Ketua Priyayi Solo Pro Jokowi, Noni Ruli, menyatakan tujuan kunjungan ke komunitas pedagang nasi liwet tersebut memang sesuai dengan target untuk blusukan ke seluruh Solo Raya. "Kemarin saya ngajak Bu Sudjiatmi. Beliau bersedia. Tapi kami tidak bisa mengajak beliau setiap hari. Mungkin satu bulan sekali," ujarnya.
Menurutnya, blusukan kali ini sengaja menyasar komunitas pedagang nasi liwet karena pedagang nasi liwet menyebar di seluruh Kota Solo. Dia ingin penjual nasi liwet bercerita kepada pelanggannya terkait sosok ibunda Jokowi yang dianggap senlbagai sosok sederhana. Selain itu, juga untuk memastikan warga di sekitar lokasi tersebut masih akan memilih Jokowi dalam Pilpres pada April 2019 nanti.
"Ibu Sudjiatmi memang suka nasi liwet. Beliau langganannya di daerah Purwosari," ucapnya.
Noni memastikan acara blusukan tersebut tidak ada unsur kampanye. Melainkan sekadar survei dan memastikan warga di lokasi yang dikunjungi masih mendukung Jokowi atau tidak. Sementara itu, dalam acara tersebut tampak hadir salah satu Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sukoharjo, Eko Budiyanto. Eko menyatakan, kegiatan tersebut memang tidak ada kampanye. Sebab, tidak ada penyampaian visi misi, pembagian bahan kampanye, maupun ajakan untuk mendukung salah satu calon presiden.
"Hanya saja ada simbol-simbol seperti pakai kaos dan topi pasangan nomor urut satu. Hanya pelanggaran administratif. Akan kami surati kepada partai dan relawan," jelasnya.