Selasa 15 Jan 2019 15:36 WIB

Adu Kuat Donald Trump dan Politikus Demokrat

Sekitar 800 ribu pegawai federal tak digaji.

Rep: Fira Nursya'bani/Fergi/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
The Capitol di Washington, Amerika Serikat. Pada Sabtu (12/1), shutdown beberapa instansi pemerintahan memasuki hari ke-22.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan sebagian besar warga Amerika berpikir Trump harus disalahkan atas shutdown ini.

Jennifer Lawless, seorang profesor politik di University of Virginia, mengatakan dia yakin Trump dan Partai Republik akan kehilangan kepercayaan karena pekerja kasar, pelancong, turis, dan lainnya mengalami konsekuensi disfungsi politik secara langsung.

Shutdown ini nyata. Tembok perbatasan itu hipotetis. Dan di beberapa titik, Partai Republik akan ingat ada orang-orang nyata di distrik mereka yang tidak dibayar, orang-orang nyata yang tidak dapat mengakses layanan pemerintah, dan orang-orang nyata yang memberikan suara," kata dia.

Senator Tim Kaine menyebut pembangunan tembok yang bisa menelan biaya sekitar 23 miliar dolar AS itu adalah sebuah "proyek rias" yang dijanjikan Trump kepada Meksiko, bukan kepada pembayar pajak AS.

"Akhiri shutdown dan letakkan semuanya di atas meja," ujar Dick Durbin di Senat, pada acara "This Week" ABC.

Trump berkampanye melawan imigrasi ilegal pada 2016. Ia mengatakan pembangunan tembok diperlukan untuk mencegah imigran ilegal memasuki negara itu. Trump bahkan telah berkunjung langsung ke perbatasan untuk mengampanyekan rencananya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement