Selasa 15 Jan 2019 08:23 WIB

Kasus DBD Naik, Sukabumi Gencarkan Fogging

Sudah ada dua kecamatan di Sukabumi yang dilaporkan terdapat kasus DBD.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menggelar fogging di lokasi terdapat kasus positif DBD di Kecamatan Cikembar pada Senin (14/1).
Foto: Dinkes Kabupaten Sukabumi
Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menggelar fogging di lokasi terdapat kasus positif DBD di Kecamatan Cikembar pada Senin (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggiatkan upaya pengasapan atau fogging di lokasi yang terdapat positif kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Langkah tersebut dilakukan menyusul bermunculannya kasus DBD di sejumlah kecamatan di awal Januari 2019.

"Upaya fogging dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang ada dalam penanganan kasus DBD,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari kepada wartawan Selasa  (15/1). 

Terbaru, fogging dilakukan di Desa Kertaraharja dan Parakanlima Kecamatan Cikembar pada Senin (14/1). Sebelumnya, ungkap Damayanti, petugas Dinkes dan Puskesmas sudah turun ke lapangan melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). 

Pada awalnya, di daerah tersebut ada 10 orang warga yang terkena DBD. Selanjutnya, kata Damayanti, di dua desa tersebut dilakukan sosialisasi penanggulangan bahaya penyakit DBD kepada masyarakat.

Tahapan berikutnya adalah kunjungan rumah dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Setelah tahapan itu, dilakukan pengasapan atau fogging. 

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Dwi Asmarajaya, upaya ini dilakukan oleh Dinkes dan Puskesmas Cikembar. Selain itu, kegitan ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara berbagai elemen masyarakat. Di antaranya Klinik Harapan Hidup, aparat Polsek, kepala Desa Kertaraharja  dan Parakanlima Kecamatan Cikembar.

Wakil Supervisor DBD Dinkes Kabupaten Sukabumi Joppy JR menambahkan, kasus DBD biasanya memang naik di awal tahun. Terlebih dengan kondisi musim hujan yang tinggi.

Hingga kini sudah ada dua kecamatan yang dilaporkan terdapat kasus DBD, yakni Kecamatan Cikembar dan Cicantayan. Dua daerah ini memang termasuk wilayah endemis DBD dan menjadi perhatian dinkes.

Dinkes berharap masyarakat menggiatkan gerakan PSN dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Upaya tersebut dinilai efektif dalam menekan penyebaran penyakit DBD dan penyakit lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement