REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Polrestabes Bandung menggelar rekayasa lalu lintas di Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung pada Senin (14/1). Rekayasa lalu lintas ini dibuat untuk mengurai kemacetan di dua ruas jalan tersebut yang berlangsung tidak hanya di jam padat tetapi juga di jam biasa.
Rekayasa lalu lintas untuk Jalan Terusan Jakarta dimulai dari Jalan Golf Barat. Kendaraan dari arah Arcamanik dibelokkan menuju Komplek Puri Dago dan dibuat satu jalur.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menuturkan, rencana ini sudah melakukan beberapa kajian. Sehingga dalam rekayasa lalin ini dilakukan uji coba selama satu pekan untuk dievaluasi.
"Kedua jalan ini tingkat kemacetannya luar biasa, meskipun beberapa tempat juga ada, tapi ini kan bertahap," ujar Yana di Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, Senin (14/1).
Dia meminta kerja sama dari masyarakat yang melalui jalan ini untuk turut berkontribusi. Karena menurutnya, Pemkot masih gencar melakukan sosialisasi agar pengendara dapat mengetahui rekayasa lalin tersebut.
"Kita lakukan pendekatan, sama seperti daerah yang sudah dilakukan rekayasa," terangnya.
Dia mengklaim, dengan adanya rekayasa lalu lintas ini titik kemacetan di sepanjang Jalan Terusan Jakarta dapat berkurang. "Ada titik merah itu bergeserlah, tadinya titiknya ada empat sekarang jadi hanya satu titik (kemacetan). Saya pikir lebih baik kita lakukan upaya itu dibandingkan tidak, agar mengurai kemacetan," kata Yana.
Rekayasa lalu lintas sepanjang Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, Senin (14/1).
Selain itu Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Polrestabes Bandung menutup beberapa jalan yang biasa digunakan untuk belok ataupun putar arah yang menambah kemacetan di Jalan Terusan Jakarta ini. Di antaranya adalah pertigaan Jalan Purwakarta, pertigaan Babakan Surabaya dan pertigaan Jalan Sulaksana.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema menuturkan, kepolisian akan terus mengevaluasi rekayasa lalu lintas ini. Karena itu dilanjutkannya rekayasa lalu lintas bergantung pada satu pekan selama uji coba dilakukan.
"Tujuannya untuk mengurangi jumlah kemacetan ekor daripada adanya kendaraan yang berputar," tegas Kapolrestabes.
Dia menyebut, rekayasa tersebut sebagai upaya untuk memecahkan titik-titik kemacetan di jam padat. Namun selama ini kemacetan tersebut tidak hanya terjadi di jam padat saja. Untuk itu, ada kemungkinan bahwa rekayasa tersebut akan dilakukan secara terus menerus.
Pantauan Republika.co.id, Jalan Puri Dago yang menjadi satu arah masih membingungkan pengguna jalan yang berasal dari arah Antapani. Terlihat beberapa petugas mengarahkan pengguna jalan yang hendak masuk ke Puri Dago untuk maju terlebih dahulu di Jalan Golf Barat.
Sementara itu, kemacetan di pertigaan Jalan Purwakarta dari arah Arcamanik terpantau berkurang. Namun sebaliknya, kendaraan dari arah Jalan Ibrahim Adjie lebih padat dari biasanya. Pengendara terlihat kebingungan karena belokan menuju Jalan Purwakarta ditutup sehingga harus berputar balik.
Beberapa pengendara motor bahkan memilih untuk berputar di penyebrangan orang yang menyebabkan kemacetan. Hal serupa terjadi di Jalan Sulaksana dimana pengendara tidak bisa langsung belok kanan untuk ke arah Jalan Jakarta, tapi harus memutar kendaraannya terlebih dahulu.