Ahad 13 Jan 2019 12:45 WIB

Panglima TNI: Medsos Kini Cenderung Jadi Media Provokasi

Panglima TNI menilai, tanpa disadari orang-orang saat ini mudah terbakar amarah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Foto: dok. Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, media sosial (medsos) kini cenderung menjadi media provokasi dan adu domba. Tanpa disadari, kata dia, orang-orang mulai beringas dan mudah terbakar amarah.

"Tanpa disadari, kita yang awalnya toleran kini menjadi beringas dan mudah terbakar amarah," ujar Panglima TNI dalam keterangan pers, Ahad (13/1).

Menurut Hadi, kini dengan mudah orang-orang mencaci dan menghujat tanpa arah. Tanpa disadari, ujarnya, bangsa Indonesia menjadi rentan untuk terpecah-belah. Ia menilai, banjirnya informasi yang sangat sulit untuk dipilah dan diverifikasi kebenarannya disebabkan oleh revolusi industri 4.0 beserta teknologi informasinya.

"Media sosial kini tidak sekedar menjadi media komunikasi, tetapi cenderung menjadi media provokasi dan adu domba," ucapnya.

Sebelumnya, ia juga menyampaikan, kemajuan teknologi saat ini membuat arus informasi menjadi sulit terkendali. Kemudahan berkomunikasi itu tidak hanya membantu, tetapi juga membanjiri masyarakat dengan informasi sampah dan tidak bertanggung jawab.

"Informasi-informasi yang berseliweran di media-media sosial dan yang tidak jelas maksud dan tujuannya, akan menjadi sarana penghasutan dan membentuk opini yang menyesatkan," kata Hadi.

Menurutnya, ancaman itulah yang kini juga dihadapi oleh prajurit TNI, yakni ancaman melalui media sosial. Hadi mengungpakan, ia sering mengingatkan perihal ancaman kesenjangan dan siber. Hal itulah wujud nyata dari apa yang pernah ia katakan.

"Ancaman lain akan semakin kompleks. Metode pertempuran juga semakin kompleks. Untuk itu kita perlu menyesuaikan doktrin, taktik dan cara bertempur kita. TNI harus senantiasa lebih unggul dari ancaman apapun yang mungkin timbul," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement