REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengaku kerap merasa marah dan jengkel ketika mendengar banyak orang yang meremehkan profesi pengemudi transportasi online. Menurut dia, pengemudi online merupakan pekerjan yang mulia dan menjadi pekerjaan di masa depan. Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam membuka acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) bersama Keluarga Besar Pengemudi Online di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1).
“Saya kadang-kadang marah dan jengkel kalau ada yang meremehkan profesi pengemudi transportasi online. Ini pekerjaan yang memberikan income yang dipakai untuk menyejahterakan keluarga,” kata Presiden di hadapan ribuan pengemudi transportasi online Gojek, Grab, dan Bluebird.
Presiden menilai, orang-orang yang mau menjalani profesi sebagai pengemudi transportasi online adalah orang-orang yang keluar dari tradisi lama. Sebab, Jokowi yakin transportasi online akan menjadi model pekerjaan baru yang menjanjikan.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan ribuan pengemudi transportasi online Gojek, Grab, dan Bluebird dalam Silaturahmi Nasional Pengemudi Online bersama Presiden Jokowi di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1).
Ketika mengungkapkan kemarahannya, ia bercerita bahwa pendapatan pengemudi online cukup besar. Hal itu diketahui ketika Jokowi menanyakan langsung besaran pendapatan Mulyono, driver Gojek pertama di Indonesia. Jokowi mengatakan, bahwa Mulyono mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 200-300 ribu per hari.
“Dikali 30 hari berarti Rp 6 juta. Okelah, katanya dipotong operasional dan hari libur sabtu-minggu, masih ada Rp 4 juta. Itu jumlah yang besar. Makanya saya jengkel kalau ada yang meremehkan,” katanya.
Karena itu, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan regulasi ojek online yang akan diterbitkan dalam waktu dekat. Regulasi tersebut akan dikeluarkan melalui diskresi karena hingga saat ini belum ada aturan internasional yang menyinggung perihal transportasi roda dua.
Ditemui Republika, driver Gojek pertama, Mulyono mengaku bangga telah menjalani profesi pengemudi ojek online sejak tahun 2010 silam. Menurut dia, munculnya transportasi online memberikan peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.
Mulyono pun mengaku pendapatan sebagai ojek online naik dua kali lipat dari penghasilan ketika menjadi pengemudi ojek konvensional. “Yang jelas bangga. Sangat bangga,” katanya.