REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, pemerintahan Pakatan Harapan akan lebih peka terhadap semua agama. Ia pun berjanji akan mendesak semua orang untuk mematuhi aturan hukum.
Pernyataan itu ia sampaikan menyusul terjadinya kerusuhan di sebuah kuil Hindu di Selangor pada November 2018, serta isu konvensi anti-Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD) di kota Kuala Lumpur Desember 2018.
Dalam sebuah unggahan Facebook yang singkat, Mahathir mengatakan, ia menerima panggilan kehormatan dari anggota Dewan Konsultasi Malaysia untuk Agama Buddha, Kristen, Hindu, Sikh, dan Tao di kantornya.
"Terlepas dari perbedaan kami, negara ini lebih damai dari negara lain dalam hal kerukunan ras dan toleransi beragama," katanya. "Pemerintah ini akan sangat peka terhadap semua agama dan pada saat yang sama kita masing-masing harus mematuhi aturan hukum," katanya menambahkan.
Ia mengakhiri pesannya dengan menuliskan, "Malaysia - Damai, Cinta dan Harmoni."
Kekhawatiran mengenai ketegangan rasial dan agama tumbuh setelah terjadi kerusuhan di sebuah kuil Hindu di Subang Jaya pada November 2018. Pihak administrasi kuil dan pengembang One City Development tengah berselisih mengenai sebidang di tanah tempat kuil itu berdiri.