REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat dari Arista Indonesia Aviation Center, Arista Atmajati, menilai langkah maskapai menjual tiket pada harga kisaran batas atas dapat menutup kerugian. Sebab menurut Arista saat ini semua maskapai di Indonesia masih menanggung beban operasional cukup tinggi.
"Kalau menjual tiket dengan harga batas atas itu lumayan bisa untung. Tapi ini selama penumpangnya tidak mengalami penurunan pasti bisa menutupi kerugian," kata Arista, Jumat (11/1).
Arista menuturkan mendapatkan informasi banyak penumpang membatalkan penerbangan karena masuk low season. Tetapi, kata dia, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menilai penyebab hal tersebut karena di sisi lain saat ini masih masuk masa pascalibur Natal dan Tahun Baru 2018.
"Bisa jadi karena Januari ini masuk low season makanya banyak cancel. Untuk melihat ini kenapa apakah karena tiket mahal atau memang low season susah. Januari sampai April masih sepi nanti Mei baru bisa lihat kenapa," jelas Arista.
Sementara itu, Arista menilai jika saat ini beberapa maskapai menetapkan kebijakan baru bagasi berbayar pengaruhnya tidak sebesar penjualan tiket dnegan harga batas atas. Dia mengatakan penerapan kebijakan bagasi berbayar, kontribusinya hanya 15 persen untuk mengurangi kerugian.
Pada dasarnya, Arista menegaskan maskapai yang menjual harga tiket di sekitar batas atas masih di dalam koridor. "Mereka hanya mainkan tarif batas bawah dan atas. Memang kalau diterima di lapangan seolah-olah naik, ini sebenarnya tiket yang promo (batas bawah) lagi dikunci," tutur Arista.
Sebelumnya, dipastikan Lion Air Group akan menerapkan kebijakan bagai berbayar jika beratnya melebihi tujuh kilogram. Begitu juga dengan Citilink Indonesia yang akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan harga tiket pesawat terbang meski saat low season hingga memunculkan petisi di Change.org. Petisi tersebut ditujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Utama Garuda Indonesia, CEO Garuda Indonesia, dan CEO Lion Air.
Dalam petisi tersebut, masyarakat mengeluhkan kenaikan harga tiket penerbangan domestik meski pada low season. Bahkan dalam petisi yang dituliskan oleh Iskandar Zulkarnain itu menyebutkan harga tiket masih terpantau tinggi untuk beberapa bulan ke depan.