REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Surakarta pada Kamis (10/1) kemarin. Kericuhan diduga terjadi antara pengunjung dan penghuni tahanan blok C1.
"Terjadinya kericuhan antara pembesuk tahanan kelompok laskar dengan napi kriminal biasa di Blok C1," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi Republika.co.id pada Jum'at (11/1).
Peristiwa kericuhan bermula terang Dedi, pada saat jam besuk tahanan sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu kata dia, ada sekitar 20 orang ikhwan laskar tiba ke Rutan Klas I Surakarta untuk membesuk tahanan dari kelompok Laskar.
Sebanyak 20 pembesuk tersebut kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari lima orang. Waktu besuk dilakukan para ikhwan laskar selama 20 menit untuk menemui tahanan laskar di Aula Rutan.
"Kelompok pertama kunjungan berjalan dengan aman," kata Dedi.
Kemudian terang Dedi, besukan kloter kedua juga berjalan aman. Namun pada saat pembesuk kloter kedua ini hendak pulang, mereka sempat meneriakkan takbir yang kemudian dibalas oleh penghuni tahanan Blok C1 dengan suara "guk-guk".
"Sehingga membuat para laskar ini emosi, kemudian mendatangi Napi Blok C1 yang lantas dilempari batu oleh mereka dan kelompok laskar membalas lemparan tersebut hingga terjadi aksi saling lempar batu," jelas Dedi.
Karena kericuhan tersebut, pihak pengamanan rutan dan tahanan langsung menyuruh kelompok laskar untuk meninggalkan lokasi. Kelompok laskar dibawa menuju ruang Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan.
Para napi kriminal itu ungkap Dedi, masih terus mencoba merangsek masuk hingga berhasil menjebol pintu Blok C1 dengan Blok B. Namun aksi mereka berhasil dihentikan pada saat satu SST Dalmas Polresta Surakarta tiba di Rutan Klas I Surakarta dan langsung mengambil tindakan untuk menetralkan keadaan.
"Wakapolresta Surakarta dan Dandim Surakarta juga tiba di lokasi," kata Dedi.
Selanjutnya mereka berembung dan memutuskan untuk memisahkan para napi tahanan tersebut. Napi blok C1 yaitu Koes Setiawan Danang Mawardi alias Iwan Walet dipindahkan ke Lapas Sragen dengan menggunakan Rantis baracuda.
Sedangkan tahanan kelompok laskar, Abdullah Ihsan, Rahmad Sardiansyah, Komari, Harnang Tedy T, dan Geri Angger Raharjo dipindahkan ke Lapas Kedung Pane Semarang.