REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, PT Angkasa Pura II membagikan sebanyak 2.019 pohon bibit buah-buahan. Bibit itu dibagikan kepada penumpang pesawat yang baru mendarat dari berbagai daerah di terminal kedatangan.
"Ini merupakan program kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Senior Manager Terminal I Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sugeng Haryadi di Tangerang, Kamis (10/1).
Sugeng mengatakan pemberian tersebut menyambut Hari Menanam Sejuta Pohon pada setiap 10 Januari untuk kelestarian lingkungan agar masyarakat mencintai alam sekitarnya. Namun pemberian bibit buah-buahan tersebut berupa rambutan, durian, matoa (rambutan Papua), jambu biji, petai kepada pengunjung yang baru saja mendarat dari daerah melalui terminal I, II dan III kedatangan.
Setiap pengunjung diberikan bibit tersebut dengan harapan sampai di rumah ditanam dalam pekarangan atau kebun miliknya. Hal tersebut bertujuan agar tumbuh kesadaran bagi pengunjung supaya mereka mau menanam karena sudah mendapatkan bibit buah-buahan yang bermanfaat. Karena selain menghasilkan buah juga untuk kelestarian lingkungan.
Menurut dia, pemberian bibit tanaman itu agar warga perkotaan yang memiliki pekarangan selama ini kesulitan mendapatkan bibit akhirnya ketika pulang dapat ditanam pada areal pekarangan. "Tanaman yang kami berikan itu semoga saja bermanfaat untuk masyarakat karena usia tanam relatif cepat berbuah karena merupakan bibit unggul," katanya.
Sugeng menambahkan, pemberian bibit tersebut diharapkan untuk mendorong warga agar memiliki sikap gemar menanam.
Sementara itu, Lidya S (34) warga Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang penerima bibit pohon rambutan mengatakan, program ini sangat baik untuk membantu lingkungan yang saat ini mulai gersang. Lidya bersama saudara sepupunyanya Santy (36) dari Padang, Sumatra Barat mendapatkan bibit tersebut ketika mendarat di terminal I bandara terbesar di Indonesia.
Selama ini, kata ibu dua putra itu bahwa di perkotaan sulit mendapatkan bibit. Tapi ketika ditawarkan petugas pengelola bandara itu apalagi secara gratis maka dirinya sangat senang.
"Kendala yang dihadapi saat ini adalah bumi makin panas karena pohon terus ditebang, sehingga makin hari tambah panas, maka perlu ada upaya menanam kembali," katanya.
Santy menambahkan pihaknya mengapresiasi program pemberian bibit tersebut. Ia berharap semoga dapat terus berkelanjutan dan jumlahnya ditambah agar penumpang yang baru mendarat menerima lebih banyak untuk ditanam di halaman masing-masing.