Kamis 10 Jan 2019 18:55 WIB

Gubernur DIY Resmikan Stadion Mandala Krida Baru

Pengelolaan yang profesional adalah kunci keberlangsungan stadion ini.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
 Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan Stadion Mandala Krida Baru.
Foto: Neni Ridarineni.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan Stadion Mandala Krida Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Stadion Mandala Krida Baru di sisi barat Mandala Krida Yogyakarta, Kamis (10/1). Stadion ini pembangunannya melalui beberapa tahap sejak 2012 hingga 2018 dengan dibiayai APBD DIY sebesar Rp 1774.447.686.384.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Kadarmanta Baskara Aji, dalam sambutannya mengatakan tahapan pembangunan Stadion Mandala Krida Baru ini adalah penyusunan DED (Detail Engineering Design) pada 2012 selanjutnya 2013-2018 tahap konstruksi. Beberapa venue atau arena yang dibangun di Mandala Krida Baru adalah venue panjat tebing, venue bola volly pasir.

Selanjutnya, venue bola basket out door, arena sepatu roda, arena balap motor, lapangan sepakbola, sirkuit atletik yang bersertifikat internasional dan mushola. Kemudian untuk melengkapi kesempurnaan Stadion Mandala Krida Baru, ada empat hal yang direncanakan pengadaannya di 2020, yakni lampu stadion dan lampu penerangan jalan sehingga bisa digunakan untuk malam hari, kursi tribun, videotron score board, dan foodcourt.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan stadion ini bukan stadion biasa, tetapi Stadion Mandala Krida Baru adalah manifestasi dari jiwa sportivitas bagi seluruh insan olahraga dan merupakan kebanggaan bagi masyarakat Yogyakarta.

“Citra sportivitas itu merupakan nafas budaya yang terus hidup dan senantiasa ditumbuhkembangkan melalui even-even yang tentunya sudah tidak minder lagi terhadap pertandingan berskala internasional," ujar gubernur.

Menurutnya, pengelolaan yang profesional adalah kunci keberlangsungan stadion ini yang mencitrakan dirinya sebagai wadah olahraga, sekaligus olahrasa, olahjiwa bagi pelaksanaan pertandingan, atau kejuaraan pada level apapun.

Sultan berharap stadion yang memiliki daya tampung 25 ribu penonton ini harus selekasnya dihidupkan kembali. “Mari kita tunjukkan bahwa citra Yogyakarta yang sportif pada berbagai aspek kepada Indonesia dan dunia. Hari ini adalah awal kemasyhuran stadion ini ditunjukkan dengan prestasi atas even-even yang diadakan, sehingga menghidupi kehidupan dunia olahraga yang sesungguhnya,” ajak Sultan.

Dikatakan Raja Keraton Yogyakarta ini, Stadion Mandala Krida Baru harus digunakan dengan baik, dirawat, dan manajemennya serius. Mandala Krida Baru ini merupakan aset Pemda DIY, sehingga untuk pemeliharaannya menggunakan APBD DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement