Kamis 10 Jan 2019 17:53 WIB

Wagub, Bangga Koperasi ASN Jabar Simpan Dana di BJB Syariah

BJB membukukan pendapatan tahun 2018 menjadi Rp 5,9 miliar akibat ini.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Bank BJB
Foto: Republika/ Wihdan
Bank BJB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), sangat kagum dengan pengelolaan Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KKPS) Jawa Barat yang dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurut Uu, usahanya terus meningkat sehingga membukukan pendapatan yang terus meningkat pada tahun 2018 mengalami kenaikan dari Rp 4,3 miliar pada tahun 2017, pendapatan tahun 2018 menjadi Rp 5,9 miliar.

Uu menilai, KKPS ini, keberadaannya di Jawa Barat sangat luar biasa. Oleh karena, walaupun usianya baru empat tahun tapi sudah maju bahkan bisa melahirkan anak perusahaan.

"Ini saya sangat bangga Mungkin ini karena karena pengelolaannya profesionalisme sehingga maju," ujar Uu kepada wartawan di Pusdai Jabar, Kamis (10/1).

Menurut Uu, ia pun bangga dan menyambut baik karena KPPS menyimpan dananya di bank syariah. Hal itu sesuai dengan visi misi kita yakni Jabar juara lahir batin.

Uu menjelaskan, batin di sini identik dengan keimanan dan ketaqwaan. Oleh karena itu orang yang beriman dan bertakwa segala sesuatunya harus berlandaskan Alquran dan hadist.

"Dalam Alquran dan hadist dijelaskan bahwa kita itu harus bermuamalat secara syariah," katanya.

Uu mengatakan, yang namanya ekonomi secara global ada tiga. Pertama ekonomi liberal yang dikuasai oleh negara-negara Barat. Segala sesuatu bebas tidak halal tidak ada halal atau haram. Kedua, ada yang dinamakan ekonomi sosial atau sama rasa dan sama rata.

Ketiga, kata dia, adalah ekonomi syariah perpaduan antara liberal dan sosialis.

Artinya tidak semua dibebaskan karena dibatasi oleh halal dan haram. Serta, tidak semua dilarang dengan catatan tidak melanggar aturan Syariah.

Koperasi Praja atau koperasi ASN Jawa Barat ini, kata dia, sudah melaksanakan hal itu dengan menyimpan dan bertransaksi di BJB Syariah. "Saya sangat mendukung hal tersebut dan mohon jangan dicabut harus terus dilanjut dengan BJB Syariah," katanya.

Uu menilai, KPPS ini sangat bagus  karena sudah membeli saham ke PT BIJB.  Padahal, jarang ada koperasi yang bisa melakukan pembelian saham apalagi ini PT bijb sebuah perusahaan yang bergengsi.

"Kemudian harapan kami tidak berhenti sampai di sana terus ada inovasi-inovasi yang lain. Intinya untuk mendapatkan keuntungan dan untuk kesejahteraan anggotanya," katanya.

Uu pun berpesan pada koperasi Praja agar tak jhanya memperhatikan anggotanya. Tetapi juga harus memperhatikan di sekeliling melalui dana CSR nya.

"Dan itu, Alhamdulillah, sudah diperlihatkan di acara hari ini ada santunan untuk para santri dan yatim piatu," katanya.

Menurut Uu, ke depan santri yang di berikan santunan bukan hanya yang bersekolah. Tetapi juga santri-santri salafiyah karena kalau santri yang sambil sekolah itu ada dana BOS dari pemerintah.

"Tapi kalau santri salafiyah belum ada dana BOS dari. Sehingga kalau bisa harus lebih memperhatikan santri Salafiyah dalam rangka mendorong mereka supaya mereka pintar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement