REPUBLIKA.CO.ID, Hujan baru saja mereda setelah mengguyur Kota Bekasi semalam suntuk. Sesaat Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menutup Apel Pagi di lapangan Plaza Patriot yang becek, ia bergegas keluar lapangan untuk bersiap-siap mengemudikan bus sekolah.
Dengan topi hitam dan batik bekasi berwarna kuning yang dikenakan, dia langsung masuk dan menduduki kursi sopir bus sekolah yang telah terpakir di samping lapangan. “Alhamdulillah, hari ini kami meluncurkan bus sekolah. Ini merupakan jawaban terkait larangan pelajar membawa kendaraan ke sekolah,” kata lelaki yang akrab disapa Pepen itu sebelum menginjak pedal gas.
Kali ini, Pepen mengantarkan siswa-siswi , SMPN 1, SMPN 3, dan SMPN 18 Kota Bekasi. Sekitar 20 anak sekolah yang ikut dalam bus itu naik dari halaman Plaza Patriot untuk diantarkan ke sekolah masing-masing.
Bus mulai berjalan pukul 07.30 WIb. Di awal perjalanan, Pepen melintasi Jalan Ir Juanda yang terkenal macet. Benar saja, dari raut wajahnya terlihat cukup kesal lantaran kepadatan lalu lintas yang semrawut. Ditambah, di sekitar kawasan tengah terdapat truk tronton yang membuat kemacetan dan lalu lintas kereta commuter terhambat.
Akibat macet yang tak terhindarkan, perjalanan hingga tiba di sekolah pun memakan waktu sekitar 30 menit sehingga tiba di tujuan sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, berhubung momen peluncuran, siswa-siswi tak akan kena hukuman terlambat. Bahkan, guru dan siswa justru menyambut Pepen bersama para penumpang di dalam bus.
Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kota Bekasi, Annisa Rahmadiani mengatakan, ia biasa pergi ke sekolah diantar menaiki sepeda motor. Waktu tempuh dari rumah menuju sekolah sekitar 10 menit jika sedang lancar. “Bus ini katanya lewat rumah saya, mungkin bisa jadi alternatif ke sekolah,” ujarnya.
Bus medium berwarna kuning itu memiliki kapasitas 40 penumpang lengkap dengan pendingin udara. Namun, jumlahnya baru satu unit. Pepen menjelaskan, bus itu merupakan satu dari 21 unit bus hibah dari Kementerian Perhubungan untuk Kota Bekasi. Dia mengakui bahwa satu unit bus sekolah masih sangat amat kurang. Oleh karena itu, 20 unit bus yang akan digunakan sebagai Bus Trans Patriot juga bakal dioperasikan untuk beberapa trayek sekolah.
“Bus memang baru satu. Kita akan tambah terus sesuai trayek yang akan disusun. Insya Allah akan ada bantuan lagi,” katanya.
Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, peluncuran hari ini baru pada tahap launching jalur. Sementara bus belum dioperasionalkan secara rutin. Sebab, Dishub masih mengkaji rute-rute yang bisa menjangkau banyak sekolah dalam sekali jalan.
“Jadi supaya bisa satu kali jalan dan tidak bolak-balik. Kapan bus mulai beroperasi? Kita masih bahas, yang penting kita persiapkan semuanya dengan baik,” kata Yayan.