Rabu 09 Jan 2019 21:46 WIB

Waspadai Potensi Puting Beliung sepanjang Musim Penghujan

Akhir 2018 angin puting beliung yang terjadi di Cirebon merusak 247 rumah warga

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah personel tim SAR membersihkan puing bangunan MTS Istiqomah yang roboh akibat angin puting beliung di Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/12/2018).
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah personel tim SAR membersihkan puing bangunan MTS Istiqomah yang roboh akibat angin puting beliung di Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Selama musim penghujan, potensi terjadinya angin puting beliung dan petir terus mengancam. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada. 

"Potensi angin puting beliung tidak hanya terjadi selama masa pancaroba, tapi juga selama musim penghujan," ujar Forcaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Rabu (9/1).

Menurut Faiz, selama musim penghujan, terdapat awan cumulonimbus yang berwarna abu-abu kehitaman dan pekat.  Awan tersebut bisa menimbulkan hujan lebat,  angin kencang, petir, hingga puting beliung. 

"Masyarakat harus waspada dan segera kembali ke rumah jika melihat keberadaan awan tersebut," tutur Faiz.

Sementara itu, angin puting beliung kembali menerjang wilayah Kabupaten Cirebon. Peristiwa itu terjadi di Blok 1 RT 01 RW 01 Desa Ciawijapura, Kecamatan Susukan Lebak,  Selasa (9/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Terjangan angin puting beliung itu menyebabkan sekitar sepuluh rumah rusak ringan, dua rumah rusak berat, dua tiang listrik roboh dan 25 pohon tumbang.

Sebelumnya, angin puting beliung melanda Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan,  Kabupaten Cirebon, 30 Desember 2018. Akibat peristiwa tersebut, 247 rumah warga rusak dan seorang balita meninggal dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement